Sebelumnya aku minta maaf karna untuk update cerita ini lumayan lama 🤗
Aku tuh harus pinter pinter membagi waktu sama kerjaan nyata dan kerjaan di dunia orange sebagai penulis 😄
Apalagi masih ada tiga cerita yang belum selesai 😢
Jadi sabar yaa untuk semua reader 😆 aku usahakan semua cerita pasti di update secepatnya 😊
Happy Reading
*********************
Alard sedang berada di mansion keluarganya. Karna satu minggu lagi akan di adakan pesta ulang tahun bagi adik perempuannya. Lauren Beaufort adalah gadis remaja yang cantik dan ceria. Sejak dulu Lauren tidak meminta merayakan ulang tahun tiap tahunnya. Karna Lauren meminta pesta ulang tahunnya akan di adakan ketika dirinya berumur tujuh belas tahun. tentu saja dengan pesta besar besaran.
Bagi yang memiliki nama belakang Beaufort seperti mereka, untuk pesta besar dan mewah tidak akan menjadi masalah. Konsep pesta yang akan di adakan Lauren nantinya bertemakan topeng. Jadi setiap tamu undangan di diwajibkan memakai topeng.
Alard berada di ruang meja makan bersama dengan keluarganya, tentu saja tanpa sang kakek Sean Beaufort. Karna Sean berada di luar Negeri untuk tugas kenegaraan. Tapi Sean berjanji ketika Lauren ulang tahun dirinya akan datang.
"Sudah berapa persen rencana pesta mu itu little sis?" tanya Raphael sambil tersenyum ke arah Lauren.
"Tentu saja sembilan puluh sembilan persen." ucap Lauren bangga. Karna untuk pesta nya sendiri, Lauren langsung terjun ke lapangan. Tentu saja di bantu oleh even organization ternama. Tapi untuk konsep ide semua berasal dari Lauren.
"Wow.. secepat itu? Acara pernikahan yang lebih sederhana saja membutuhkan waktu berbulan bulan."
"Ck.. Kalau ada uang apapun bisa di lakukan. Itu kan yang selalu kamu katakan sendiri." ucap Lauren mencoba menyindir kakaknya Raphael. Tapi yang di sindir malah terlihat bangga.
"Kamu benar." ucap Raphael terkekeh.
Alard yang melihat interaksi kedua adiknya hanya menggelengkan kepalanya. Raphael walaupun umurnya berbeda jarak tujuh tahun dengan Lauren tapi tingkah nya seperti remaja kalau mereka berdua sudah bertemu. Seperti sekarang ini, Raphael tidak henti hentinya menggoda Lauren yang sudah terlihat amat kesal.
Tristan sebagai kepala rumah tangga suka terlihat sakit kepala melihat naknya yang no dua sudah dewasa malah terlihat seperti remaja. Kadang kalau perkataan Tristan tidak di dengar oleh mereka, Tristan meminta bantuan Alard anak tertua nya. Kalau Alard yang sudah turun tangan maka mereka berdua baru mau berhenti.
Wajah Alard memang seperti Dewa Yunani, begitu tampan seperti tidak ada cacat ketika Tuhan menciptakan nya. Tapi Alard bisa begitu menyeramkan dengan wajah tampan yang di miliknya. Wajahnya bisa terlihat sangat dingin dengan mata yang amat sangat tajam. Walaupun mereka bersaudara, Raphael dan Lauren lebih memilih menghindari Alard ketika suasana dirinya sedang tidak baik.
Mereka berkumpul di ruang keluarga untuk membicarakan pesta yang akan di rayakan di ballroom salah satu hotel milik keluarga Beaufort. Sedangkan Lauren sendiri sibuk memisahkan undangan untuk di bagikan. Bukan hanya satu kelas atau satu angkatan yang akan di undang oleh Lauren tapi satu sekolah. Coba bayangkan satu angkatan saja bisa mencapai kurang lebih 200 orang. Belum lagi undangan untuk rekan kerja dari orang tua dan kedua kakak nya.
"Dad ini 100 undangan untuk mu. Tolong undang orang yang menurut Daddy dan Mommy pantas datang ke pesta ku nanti." ucap Lauren sambil menyerahkan segepok undangan yang begitu cantik dan elegan berwarna keemasan.
KAMU SEDANG MEMBACA
The Beloved President And I (#1 Beaufort) (The End ✅)
RomanceDi Negara maju dan Negara Demokrasi siapa saja bisa menjadi orang nomer satu. Apalagi ketika diri mereka memiliki kecerdasan, kekayaan dan kekuasaan. Mereka dengan cepat akan mendapat simpati dari masyarakat, di tambah dengan wajah yang tampan dan u...