Pagi yang sangat dingin tidak membuat semua orang orang di sebuah mansion mewah masih tertidur di ranjangnya. Jam lima pagi mereka sudah bangun untuk mempersiapkan acara besar yang akan di laksanakan sepuluh jam lagi.
Persiapan pernikahan yang di nantikan oleh banyak orang sudah hampir mencapai sembilan puluh sembilan persen, dari mulai dekorasi dan makanan hanya akan di lakukan sentuhan akhir saja.
Keluarga besar dari kedua mempelai dan para tamu mulai bangun dan mempersiapkan diri. Pernikahan yang hanya di persiapkan dalam kurun waktu dua hari saja memang sudah mereka tunggu tunggu sejak kemarin.
Semua orang tidak menyangka bahwa hanya dalam waktu enam bulan masa jabatan Alard sebagai kepala negara dirinya akan menikah. Karna dulu kepopuleran Alard sebagai seorang presiden bukan hanya sebagai seorang Billionaire dan terkenal tampan, melainkan sebagai seorang pria single.
Apalagi ditambah beredar rumor di media kalau Alard akan menikah dengan cinta pertamanya ketika masih muda. Memang sejak dulu kehidupan keluarga Beaufort sangat tertutup untuk umum.
Jam sembilan pagi Danielle baru bangun dari tidurnya. Danielle telat bangun karna semalam tidak bisa tidur, Danielle baru tidur sekitar jam tiga pagi. Sekarang semua orang sedang sibuk mempersiapkan acara untuk pernikahannya. Danielle sendiri sangat gugup, karna hari ini adalah hari dimana dirinya akan menikah dengan orang yang di cintainya.
Walaupun wajah Danielle penuh dengan senyuman ketika orang lain bertanya atau menyapanya, tapi mereka tidak tahu kalau Danielle begitu gugup.
"Kamu baik baik saja sayang?"
"Mommy..."
Candace menghampiri Danielle yang sedang berdiri di balkon, Candace berdiri di samping putrinya yang sedang memandang ke arah belakang yang dimana sebuah tenda kokoh sedang berdiri.
Sebuah tenda dimana sudah di hiasi oleh banyaknya bunga rose berwarna putih dan tentu saja bunga bunga lainnya. Konsep pernikahan yang selalu Danielle impikan adalah pernikahan outdoor dan Candace mewujudkan pernikahan itu untuk putrinya.
"Pasti di dalam sana sangat indah, Mom. Terima kasih karna telah mewujudkan salah satu impianku." ucap Danielle tulus. Candace memeluk bahu Danielle dan mengelusnya.
"Hanya ini yang bisa mommy berikan untuk mu sayang." ucap Candace.
Konsep pernikahan kali ini memang yang di inginkan oleh Danielle, walaupun tidak sepenuhnya outdoor tapi Danielle cukup memakluminya karna memandang siapa calon suaminya. Pasti Alard ingin acara lebih privasi dan tidak mau ada yang mengganggu oleh orang orang yang tidak bertanggung jawab.
Hari ini adalah hari terakhir Danielle sebagai wanita single, karna beberapa jam lagi status nya akan berubah menjadi seorang istri. Bahkan bukan hanya seorang istri dari pria biasa, melainkan Danielle akan memiliki panggilan lain yaitu The First Lady. Panggilan seorang istri dari pria yang menjabat sebagai presiden.
"Semua akan baik baik saja. Percayalah." ucap Candace tersenyum menenangkan putrinya yang terlihat sedikit tegang.
Danielle menarik nafasnya dan tersenyum ke arah Candace. Walaupun Candace hanya memandang Danielle, Candace tahu kalau Danielle tidak baik baik saja. Candace sangat mengenal putrinya karna hanya Danielle yang Candace miliki dan selama ini mereka selalu berbagai hal dalam suka maupun duka.
Alard sendiri sedang bersama keluarga dan para sahabatnya. Mereka baru saja melakukan makan pagi bersama dan sedang bercengkrama di ruang keluarga. Alard pikir Danielle akan ikut turun untuk sarapan tapi ibunya Dena bilang kalau Danielle akan sarapan di dalam kamarnya. Karna memang Danielle masih belum boleh bertemu dengan Alard.
KAMU SEDANG MEMBACA
The Beloved President And I (#1 Beaufort) (The End ✅)
RomanceDi Negara maju dan Negara Demokrasi siapa saja bisa menjadi orang nomer satu. Apalagi ketika diri mereka memiliki kecerdasan, kekayaan dan kekuasaan. Mereka dengan cepat akan mendapat simpati dari masyarakat, di tambah dengan wajah yang tampan dan u...