3 - The Past

43.5K 2K 7
                                    

Alard dan keluarganya berada di ruang keluarga lantai dua. Alard mendengar cerita masa lalu dari keluarga Beaufort yang selama ini tidak di ketahuinya. Setiap perkataan kakek dan juga orang tuanya, Alard menyimpulkan kalau Candace yang bisa di anggap aunty nya kabur dari rumah. Tapi mengapa? Sampai saat ini keluarga nya tidak mengetahui alasannya. Karna mereka juga tidak mau mendesak Candace untuk menceritakan.

"Berarti Danielle adalah sepupu aku? walaupun bukan sepupu kandung tapi dulu ibu Danielle adalah anak adopsi dari kakek dan juga adik angkat dari Daddy kan?"

"Benar Son. Candace adalah adik angkat Daddy." ucap Tristan. "Daddy harap kamu bisa menerima mereka. Bagaimana pun juga mereka adalah keluarga."

"Tentu saja Dad. Walaupun aku tidak mengenal aunty Candace tapi dia adalah adikmu dan juga putri kakek, tentu saja keluarga nya akan di terima di sini, keluarga adalah hal yang utama, bukan begitu." ucap Alard tersenyum.

Sean dan orang tua Alard tertegun melihat senyum Alard. Karna Alard jarang sekali tersenyum apa lagi membicarakan yang notabene nya  adalah orang lain yang baru Alard kenal.

"Apa mereka akan tinggal di sini?" tanya Alard.

"Tidak sayang. Aunty Candace memiliki keluarga di New York dan juga pekerjaan di sana. Besok pagi mereka akan kembali." kata Dena.

Ada sedikit rasa kecewa di hati Alard karna mereka tidak tinggal di kediaman Beaufort. Tapi setidaknya Alard tau siapa Danielle dan akan selalu bertemu dengannya. Memikirkan akan bertemu dengan Danielle lagi membuat Alard senyum senyum sendiri.

Mungkin Alard sudah gila atau bahkan mungkin bisa di bilang dia memiliki penyakit pedofil. Tapi Alard menepis itu semua. Dirinya hanya nyaman dan sangat suka apabila berinteraksi dengan Danielle. Alard menganggap itu wajar, kemungkinan Karna Danielle hampir seusia dengan adiknya yang dia sayang dan di manjakan olehnya.

"Bisakah aku ikut mengantarkan mereka ke bandara?" pinta Alard.

"Tentu saja Son. Besok kakek yang mengantarkan mereka. Kamu bisa ikut." ucap Tristan tersenyum.

Sean memandang wajah Alard cucunya. Alard sosok pemuda yang dingin dan acuh, sekarang Alard menjadi sangat berbeda ketika membicarakan tentang Danielle. Sean tersenyum sendiri, sepertinya Sean akan melakukan sesuatu yang mungkin anak dan menantunya akan menyetujui apa yang akan Sean lakukan.

***

Di sinilah mereka berada di Bandara Internasional Los Angeles, LAX. Penerbangan antara kota Los Angeles dan kota Manhattan, New York memakan waktu sekitar hampir tiga jam.

Alard mengantarkan Danielle ke bandara. Sepanjang jalan mereka selalu berbicara. Danielle ingin sekali pergi ke Disneyland tapi Candace tidak ada waktu kemarin karna sangat sibuk dengan pekerjaan nya. Alard berjanji akan membawa Danielle pergi kesana ketika bertemu lagi.

Sudah waktunya Candace dan Danielle harus masuk ke pesawat karna keberangkatan ke kota Los Angeles sudah terdengar dari intercome bandara.

"Hubungi papa ketika kalian sudah mendarat." pinta Sean pada Candace.

"Tentu saja pah.. Aku pergi." yang di anggukan oleh Sean. "Aunty pergi dulu Alard, terima kasih sudah menjaga dan menemani Danielle."

"Hati hati di jalan aunty. Aku senang menemani Danielle." ucap Alard. "Dan kamu gadis kecil, jangan nakal di sana oke."

"Tentu saja kak, aku kan anak yang baik. Benar kan Mommy." ucap Danielle polos yang di sambut tawa oleh Sean dan juga Candace.

"Anak pintar." kata Sean yang mencubit sayang pipi Danielle dengan gemas.

The Beloved President And I (#1 Beaufort) (The End ✅)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang