Sinar matahari di pagi begitu bagus bagi kulit manusia, itulah yang di percayai oleh Giovanna. Sekrang Giovanna berada di balkon kamarnya untuk melakukan senam yoga. Pemandangan di pagi hari begitu indah, sepanjang mata memandang ada hamparan laut lepas yang juga indah dan sinar matahari yang mulai muncul membuat suasana Giovanna menjadi bahagia.
Giovanna melakukan olahraga pagi yang sudah lama tidak di lakukannya karna kesibukan kuliah, apalagi sekarang dengan kesibukannya di kantor pemerintahan yang mengharuskan nya datang pagi pagi untuk bekerja.
"Oh My Fucking God..." teriak Giovanna yang hanya bisa di dengar olehnya sendiri ketika menoleh ke kanan dan melihat pemandangan yang begitu menarik.
Giovanna tidak percaya dengan apa yang di lihatnya. Giovanna melihat dua anak manusia yang baru saja keluar dari sebuah rumah yang menghadap ke arah kamar yang Giovanna tempati. Giovanna melihat Danielle dan Alard keluar dengan bergandengan tangan.
Bukan itu saja yang membuat Giovanna terkejut, Alard bahkan mencium telapak tangan Danielle dan ketika Danielle mendongakkan kepalanya, Alard mencium bibir Danielle. Giovanna tersenyum lebar ketika melihat mereka berdua seperti dua orang yang benar benar sedang mabuk cinta.
"Ini akan menjadi bahan gosip paling hot bersama Jean." ucap Giovanna yang masih tersenyum sendiri. "Oh My God.. Oh My God. Aku tidak percaya ini." guman Giovanna girang.
Alard dan Danielle masuk ke villa secara diam diam, Alard menolak ide tersebut, tapi Danielle memohon karna tidak mau kalau orang lain mengetahui Danielle tidak berada di kamarnya. Akhirnya mereka berjalan menuju ke arah pintu belakang.
"Sial.. Aku seperti pencuri di rumah milik ku sendiri." gerutu Alard ketika mereka tiba di dalam ruangan. Danielle memutar kedua matanya, pasalnya Alard ngedumel sepanjang mereka berjalan.
"Aku akan pergi ke kamar untuk ganti pakaian." ucap Danielle, karna Danielle memakai pakaian yang kemarin.
"Dimana kamarmu?"
"Lantai dua.."
"Aku ikut."
"What..? No.." ujar Danielle panik.
"Kenapa..? tanya Alard polos. Danielle mendengus.
"Ternyata menjadi seorang presiden tidak membuat orang itu pintar." ucap Danielle mencibir. "Untuk apa aku minta diam diam masuk ke sini kalau kamu berada di kamarku. Apa nanti yang aunty dan uncle katakan. Apalagi ada grandpa di sini dan yang lainnya." tambah Danielle sedikit kesal.
"Aku tidak peduli apa kata keluarga ku." ujar Alard santai.
"Tapi aku peduli. Jadi kamu tunggu di sini." ucap Danielle sambil bergegas ke lantai atas.
Alard menggeleng dan terkekeh melihat tingkah Danielle. Walaupun Danielle berusaha menutupi semua itu akan percuma. Karna villa yang mereka tempati terpasang CCTV dan Alard yakin cepat atau lambat orang tua Alard bahkan kakeknya sekalipun akan tahu.
Alard menuju kamarnya untuk berganti pakaian santai. Setelah selesai Alard menuju ke arah dapur karna mendengar suara orang yang sedang memasak. Alard melihat kalau ibunya Dena sedang masak.
"Good morning my queen."
"Oh my God. My Son." Dena mematikan kompor lalu menghampiri Alard untuk memeluknya. "Mommy kira kamu tidak datang."
"I'm here mom.. Bagaimana bisa aku melewatkan liburan keluarga yang sudah lama tidak kita lakukan." ucap Alard sambil menepuk halus punggung Dena ibunya.
"Kapan kamu datang?" tanya Dena sambil melepaskan pelukannya.
"Tadi malam Mom. Aku langsung ke tempatku." balas Alard. Dena menganggukkan kepala.
KAMU SEDANG MEMBACA
The Beloved President And I (#1 Beaufort) (The End ✅)
RomanceDi Negara maju dan Negara Demokrasi siapa saja bisa menjadi orang nomer satu. Apalagi ketika diri mereka memiliki kecerdasan, kekayaan dan kekuasaan. Mereka dengan cepat akan mendapat simpati dari masyarakat, di tambah dengan wajah yang tampan dan u...