20 - Home

24.1K 1.3K 37
                                    

Danielle di antar kembali ke rumah Jack oleh Alard. Karna rencananya hari ini Danielle akan kembali ke Palo Alto. Alard hanya mengantar kan sampai depan rumah karna masih ada keperluan yang harus di selesaikan. Sampai di rumah Jack banyak pertanyaan dari Giovanna dan juga Jean mengenai sesosok Alard. Bahkan Giovanna menanyakan no telepon Rush kepada Danielle yang membuat Danielle geleng geleng kepala.

"So... Apa dia tampan?" tanya Jean membantu memasukkan pakaian Danielle ke dalam koper.

"Who...?"

"Ya.. Si Alard ini. Memang siapa lagi." Jean memutar kedua matanya.

"Dia... Well.. Dia cukup tampan."

"Benarkah?" tanya Giovanna memastikan. Danielle mengangguk.

"Bagaimana dengan Rush? Apa kamu memiliki no telepon nya?" Danielle mendengus.

"Sudah aku bilang tidak memiliki nya Gio. Aku bahkan tidak memiliki no telepon Alard, bagaimana aku bisa memiliki no Rush."

"Kamu tidak memiliki no telepon pria itu?" tanya Jean yang di gelengkan oleh Danielle.

"Lagi pula aku heran sama kalian berdua. Aku ini sahabat kalian tapi sepertinya kalian tidak mencemaskan aku yang tidak pulang. Malah sejak aku kembali kalian berdua menanyakan Alard dan juga Rush." maki Danielle menghentikan kegiatannya membereskan pakaian.

"Well.. Mau bagaimana lagi. Rush meyakinkan kami kalau kamu itu di tangan orang yang bisa di percaya. Rush juga memberikan kartu nama milik Alard yang ternyata dia itu salah satu eksekutif di perusahaan tersebut. Ketika aku cek di Internet, perusahaan tersebut sangatlah terkenal. Jadi kami percaya kepadanya." ucap Jean panjang lebar.

"Ditambah Rush sangat tampan dan juga sexy. Pria dewasa memang sangat memikat." tambah Giovanna terkekeh yang di setujui oleh Jean.

"Sudahlah kalian pergi dari sini. Mengganggu saja. Aku ingin membereskan pakaian." usir Danielle membuat kedua sahabatnya akhirnya keluar dari kamar.

Setelah Danielle dan yang lainnya selesai mengepak pakian masing masing, mereka mengantar Jean ke bandara terlebih dahulu. Mereka berpisah karna Jean akan kembali ke Massachusetts sedang kan Danielle akan mengendarai mobil bersama Jack dan Giovanna menuju Palo Alto.

Sepanjang perjalanan menuju Palo Alto, Danielle berpikir apakah akan bertemu lagi dengan Alard. Karna terus terang Danielle tidak memiliki no telepon Alard. Alard sendiri tidak memberikan no telepon nya dan Danielle pun segan untuk memintanya. Tidak minta no telepon Alard mungkin akan menjadi penyesalan seumur hidup Danielle. Danielle menghela nafasnya dimana Jack sedang memperhatikan nya.

"Ada apa..?" tanya Jack melihat Danielle yang sedang duduk di sampingnya.

"Hmm... Tidak ada." ucap Danielle dengan senyuman.

Setiba mereka di penthouse, Jack pamit pergi karna langsung mau menuju ke apartemen nya. Danielle dan Giovanna langsung masuk ke kamar masing masing karna kelelahan di perjalanan. Danielle langsung ke kamar mandi untuk membersihkan diri dan nanti niatnya langsung mau tidur.

Drtt... Drtt...

Danielle sedang tiduran di kasur nya. Ketika hampir memejamkan mata telepon genggam nya bergetar. Danielle malas untuk mengangkat nya jadi di diamkan saja. Handphone itu akhirnya mati sendiri, kemudian tidak lama kembali bergetar. Danielle mendengus dan bangun dari tidurnya untuk mengambil Handphone nya di atas nakas. Tanpa di lihat dulu siapa yang menelepon, Danielle langsung memaki orang di seberang sana.

"Kalau kamu hanya mau mengganggu tidur siangku. Aku benar benar akan membunuh mu." acam Danielle gusar.

"Kalau kamu membunuh seseorang, kamu akan masuk penjara Young Lady." ucap suara bariton di seberang sana.

The Beloved President And I (#1 Beaufort) (The End ✅)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang