Danielle terganggu tidurnya karna silau dari cahaya matahari yang mengenai matanya. Danielle membuka kedua matanya perlahan, ketika mau bangun, ada bobot berat di area pinggang nya. Ketika Danielle melihat ke bawah, ada tangan kekar yang melingkar di area pinggangnya.
Danielle melihat ke arah belakangannya, Danielle terperajat ternyata semalam Danielle tidak bermimpi. Danielle pikir semalam dia telah bermimpi erotis dengan Alard. Danielle menutup wajahnya dengan kedua tangannya. Wajahnya pasti sudah memerah seperti kepiting rebus.
Danielle mencoba melepas pelukan Alard. Tapi sedikit saja Danielle bergerak tubuhnya di tarik ke belakang oleh Alard. Alard semakin mengeratkan pelukannya.
"Jangan pergi..." ucap Alard dengan suara serak khas bangun tidur.
"Al... Sudah pagi. Aku harus pergi ke kampus." ucap Danielle sambil berusaha melepas lengan Alard dari pinggangnya.
"Ehmm... Lima menit lagi..."
"Al.. Aku harus pergi ke kam.... Argh..."
Alard menarik tubuh Danielle kembali tertidur dengan Alard yang sekarang berada di atas tubuh Danielle. Alard membuka matanya sambil tersenyum ke arah Danielle yang sudah berada di bawahnya.
"Morning Kiss..."
"W-what..."
"Morning Kiss..." ucap Alard lagi.
Danielle mendengus tidak percaya dengan tingkah Alard. Danielle mengecup bibir Alard dengan cepat. Alard menaikkan sebelah alisnya.
"Morning Kiss tidak seperti itu Danie.. Tapi seperti ini..."
Alard mencium Danielle dengan dalam dan tentu saja di balas oleh Danielle. Alard melepaskan ciumannya, melihat wajah Danielle yang sudah merona. Alard tersenyum dan mengecup bibir merah Danielle.
"Pergilah... Kalau tidak aku tidak tahu apa aku bisa bertahan untuk tidak kembali melakukan apa yang semalam kita lakukan." ucap Alard dengan senyuman yang penuh makna.
Danielle tertegun dengan ucapan Alard. Wajah Danielle sudah sangat merah mendengar ucapan Alard yang mengingatkan kejadian semalam. Danielle mendorong bahu Alard dan turun dari tempat tidur sambil berlari kecil menuju ke kamar mandi.
"Dasar Alard mesum..." teriak Danielle dari kamar mandi yang masih bisa di dengar oleh Alard.
Alard sendiri tertawa terbahak melihat tingkah laku tunangan kecilnya yang sangat menggemaskan.
Alard dan Danielle sedang sarapan pagi, begitu juga dengan Giovanna. Giovanna tidak tahu kalau Alard akan berada di penthouse mereka.
"So.. Mr. President. Apa aku sekarang harus memanggil mu Mr. Presiden?" tanya Giovanna sambil tersenyum. Alard terkekeh.
"No Vanna. Aku masih Alard yang kamu kenal. Well.. Mungkin di lingkungan keluarga atau teman teman kita. Kamu bisa panggil nama depanku saja."
"Baiklah.. Aku akan melihat situasi saja kalau nanti bertemu dengan mu. Hanya saja terasa aneh ketika orang yang kamu kenal, sekarang malah menjadi orang nomer satu." ucap Giovanna sambil terkekeh.
"Aku dengar kalian sudah mulai magang?" tanya Alard.
"Yeah.. Aku akan bekerja di gedung pemerintah mulai besok. Sedangkan Danielle baru mulai kerja praktek di Rumah Sakit di Los Angeles." ucap Giovanna.
"Kalian akan magang di Los Angeles?" tanya Alard.
"Hmm... Dalam dua hari aku akan mulai bekerja di sana." Danielle mengangguk.
"Kalau begitu aku akan menyuruh Mommy menyiapkan kamar untuk kalian."
"No.. Al. Aku akan menyewa apartemen yang dekat dari rumah sakit." tolak Danielle.
KAMU SEDANG MEMBACA
The Beloved President And I (#1 Beaufort) (The End ✅)
RomanceDi Negara maju dan Negara Demokrasi siapa saja bisa menjadi orang nomer satu. Apalagi ketika diri mereka memiliki kecerdasan, kekayaan dan kekuasaan. Mereka dengan cepat akan mendapat simpati dari masyarakat, di tambah dengan wajah yang tampan dan u...