"THEIR WEDDING DAY"

288 20 3
                                    

"I went to the bathroom and cried a lot when Jimmy told me that he would marry Hannah, the one and only girlfriend in his entire life. I've only cried three times in my life before that. First when I was born, second when I met him for the first time, third when my mom died."

Kurasa tidak hanya aku yang tekejut mendengar pembuka pidato yang disampaikan oleh Chris. Jimmy dan Hannah yang saat itu duduk di pelaminan juga kedua orang tuanya yang duduk di sebelah mereka. Tidak hanya mereka, kerabat dan beberapa teman mereka yang duduk satu meja denganku juga sepertinya ikut terkejut. Tapi pidatonya tidak hanya membuatku terkejut, juga mengundang rasa penasaran.

"To be honest I was totally sad at that time. He is the most important person in my life, to be sure. I first met him when I was thirteen. So, uh... "

"Tunggu, jadi dugaanku benar kalau mereka tidak hidup bersama?" Aku bertanya-tanya kepada diri sendiri.

Aku sudah curiga saat pertama kali mengetahui kalau mereka bersaudara, dari cara mereka berbicara sudah sangat berbeda. Jimmy berbicara dengan logat Amerika sementara Chris dengan logat Inggris. Apa yang terjadi? Apa mereka saudara beda ibu? Mengingat Chris sempat mengatakan bahwa ibunya telah meninggal sementara di depan sana yang duduk di sebelah kiri Jimmy, beberapa hari yang lalu memperkenalkan diri sebagai Mrs. Ambrosse, yang mana kalau sesuai silsilah keluarga, seharusnya dia adalah Ibu dari Jimmy dan Chris.

Chris menghentikan pidatonya seiring dengan suaranya yang mulai bergetar dan menjauhkan mic dari mulutnya sembari menggumamkan sesuatu dengan suara hampir tak terdengar.

"Oh shit. Pardon my word, I think I need to go to the bathroom now." Guraunya yang disambut gelak tawa orang-orang.

Kulihat tangan kirinya terangkat mengusap ujung matanya begitu juga dengan Jimmy. Chris mulai berkaca-kaca namun dia berusaha menyunggingkan sebuah senyum dan melanjutkan.

"He is the only brother I've ever had and I love him to the neptune and all the way back. Some of you may or may not know that we used to live separate each other for so long. So, frankly I was so angry with Hannah for stealing him from me."

Pengakuannya kali ini berhasil membuat beberapa orang saling berpandangan, bertanya-tanya.

"Don't worry it was," serunya sambil tersenyum setelah melihat wajah-wajah penuh tanda tanya. "Really was and she knows that and most important, it's now settled."

Beberapa orang tertawa lega mendengarnya. Termasuk aku. Lalu dia kembali melanjutkan.

"You know what? Sometimes I think he doesn't deserve her."

Aku tahu dia hanya bergurau. Tapi berikutnya tidak.

"Seriously, Jimmy is just Jimmy meanwhile Hannah is the smartest woman I've ever met. She would be a Doctor of Philosophy in six months. It's so freaking crazy, right?"

Kulihat orang-orang yang mengerti ucapannya bertepuk tangan takjub. Lalu pembawa acara menerjemahkan ucapan Chris ke dalam bahasa Indonesia dan itu membuat semua orang yang ada di ruang resepsi terkagum-kagum.

"Jimmy is so lucky to have her. He wouldn't be worry about the kids because Hannah would be a perfect mother for them, for doing their homework of course." Chris tertawa diikuti yang lainnya. Kata demi kata yang terucap dari mulutnya terdengar begitu jujur dan tulus bukan hanya sekedar sanjungan basa basi.

"So, I thank you very very much for accepting him as your husband, Hannah. Jimmy is the most kindhearted human on the planet, I assure you. So don't worry if you ever lost his action figure collections or broke his Ferrari. Even if you really want all those diamonds, go for it." Kalimatnya kembali mengundang gelak tawa. "But I'm begging you, don't ever break his heart."

After Their WeddingTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang