Happy reading!!!
Yerin terusik ketika cahaya matahari menembus gorden milikinya. Yerin menyipitkan matanya. Membuka mata nya secara perlahan untuk melihat dengan sempurna. Kesadaran Yerin sepenuhnya kembali, ia melirik kesamping.Yerin tersenyum menatap wajah damai sang suami. Taehyung memeluk Taehyung, ia memejamkan matanya sebentar.
"Lagi tidur aja ganteng banget." Gumam Yerin pelan.
"Mama nya dulu ngidam apa, sampai anak nya kaya orang Korea begini." Gumam nya lagi, dengan tangan yang terus mengelus dada Taehyung.
Yerin tersenyum setelah berbicara seperti itu. Ia membuka mata nya lagi. "Mas," sahut Yerin pelan.
"Sayang." Lembut Yerin.
Taehyung mendengus dengan pelan, terusik akan aktivitas Yerin.
"Bangun, sayang. Kamu harus kerja."
"Hmm." Taehyung berdehem dengan mata terpejam.
"Pah, bangun." Sahut Yerin dengan suara yang menggemaskan.
Taehyung tiba-tiba tersenyum dalam keadaan mata terpejam.
"Dih, senyum-senyum lagi."
Taehyung tersenyum lebar. Ia langsung memeluk Yerin dengan erat. "Aku ga bisa nafas. Kamu bau, ih." Protes Yerin.
"Biarin."
Yerin memeluk dada Taehyung pelan. "Bangun, ih. Kebo ya."
"10 menit."
"Aku ga bisa nafas."
"5 menit peluk kamu. 5 menit morning kiss."
"Ih. Bangun."
"Bentar, sayang. Betah aku kalo meluk kamu."
Akhirnya, Yerin diam. Ia juga membalas pelukan Taehyung. "Mas."
"Apa sayang, mau main?" Goda Taehyung.
"Ga, mas. Kamu ih." Geram Yerin. "Masih pagi."
"Barang kali mau."
"No. Peringatan keras."
Taehyung tertawa. "Galak ya."
"Mas, aku pengen jalan-jalan boleh ga?"
"Boleh banget. Kenapa kamu ga pernah bilang sama aku kalo mau jalan-jalan, nanti aku bilang ke papa buat ambil cuti. Maaf, aku ga peka kalo kamu butuh hiburan."
Wajah Taehyung langsung berubah murung. Yerin melihat nya tersenyum. "Aku baru mau sekarang jalan-jalan nya, besok bisa, mas? Aku pengen." Pinta Yerin.
"Hari ini juga boleh."
"Kamu kerja aja dulu, nanti papa marah-marah lagi sama kamu." Kata Yerin.
"Itu bisa di handle. Jadi, ga mau sekarang?"
"Besok aja, biar nanti malam aku persiapkan."
KAMU SEDANG MEMBACA
My Boyfriend
FanficTakdir. Aku mungkin sangat percaya itu semuanya. Sampai saat ini aku bahkan merasa sangat bahagia atas takdir yang kini telah mempertemukan ku pada pria Yang tak aku kenal sebelumnya. Mungkin terlalu aneh, jika pria itu Mencintai ku Dengan begitu c...