Happy reading!!!
"Failed!"
Yuna menatap arah lain dengan geram. "kenapa jatuh."
"Pak, nanti ke apotik dulu ya di depan pinggir jalan itu." Kata Yerin.
"Ga ke dokter kita aja?"
"Ga usah, mas. Kita ke apotik aja ya."
"Ya udah." Taehyung menarik Yerin ke dalam pelukannya.
Dibalik itu Yuna juga intens menatap pasutri ini dengan perasaan kesal, panas. Masih bisa-bisa nya mereka bermesraan disaat ada orang lain.
Ga lama, mobil berhenti di sebuah apotik. Taehyung keluar sendirian untuk meminta resep obat.
"Yuna rumah kamu masih lama?" Tanya Yerin.
"Ga, Bu. Sebentar lagi."
Yerin manggut-manggut. Ia beralih mengelus putra nya yang tengah tertidur. "Pak, matikan Ac nya, saya mual, buka saja jendela bagian depan biar ada angin masuk." perintah yerin.
"Baik, Bu."
Jendela mobil terbuka dibagian depan. yuna melirik tempat apotik.
Flashback
"yuna, ambilkan obat di kamar saya, diatas nakas ya." perintah taehyung pada pembantunya itu.
"Baik, pak."
Yuna pergi ke kamar yerin. ia menatap takjub seisi kamar milik yerin, bahkan ia juga sedikit cemburu. banyak sekali foto besar di pajang di kamar yerin, foto pernikahan mereka, foto mereka dipantai sedang berpelukan, dan foto yerin tengha mengandung, ada banyak foto terpajang disana sekitar 7 atau sekitar 8 foto. "Sungguh beruntung kamu yerin, mendapatkan kebahagian yang sempurna."
Yuna tersenyum picik. "Setelah ini, mungkin tidak ada lagi yang namanya kebhagian itu. kamu harus segera mendapatkan balasan apa yang telah kamu buat."
Yuna beralih mengambil botol obat milik yerin, wanita itu tersenyum memandangi nya. ia mengeluarkan sesuatu dari saku nya. "Tuhan berpihak pada ku hari ini. tanpa mengotori rencana, suami mu sudah mengizinkan aku melakukan nya."
Yuna menumpahkan obat kapsul yerin di atas nakas. botol telah kosong, yuna menaruh obat lain yang ia punya pada botol obat yerin. yuna menukarnya dengan obat guguran kandungan. Kamu akan kehilangan seseorang dalam hidup mu, seperti aku yang kehilangan dia. akuga akan main main lagi, aku akan membalas semua dendam ku pada mu."
"Selamat atas kehilangan anak kedua mu hari ini."
Off
"Aku akan memikirkan nya nanti." gumam yuna. Yuna melirik yerin dari kaca.
Pandangan nya beralih lagi ke arah lain, pandangan nya langsung terhenti secara cepat kearah lorong apotik dari arah yuna. yuna membelakan matanya kaget, tubuh nya menengang hebat. mata nya berlinng secara cepat.
"Jungkook, Eunha?"
Yerin menyahut di balik jendela menatap sang suami tengah berjalan bersama seseorang. yerin langsung membuka jendela dan berteriak. "Eunha cebol, Jungkook." antusias yerin.
Ketiga nya beralih pada yerin, "Yerin, kita udah punya anak masih aja manggil gue cebol lo." sahut eunha
yerin terkekeh, "Sini, miss you." ungkap yerin sambil menyuruh eunha datang.
"Hati-hati sayang." ucap jungkook mengingatkan eunha agar jalan perlahan di tengah dikondisihnya sedang berbadan dua. "Iya, sayang."
eunha jalan mendekat kearah yerin. "Miss juga."
jungkook sama taehyung jalan pelan sambil mengobrol. jungkook menepuk nepuk bahu taeheyung sambil tersenyum, "Lu doyan juga ya,"
"Gue cinta sama yerin, jadi pengen punya anak banyak, istri gue juga menikmati nya, haha." tawa taehyung.
"Obrolan mengandung ++."
taehyung sama jungkook tertawa dengan lepas. sampai akhirnya, tawa jungkook langsung berhenti cepat. jungkook terdiam, dalam hati ia juga terkejut bukan main. hati nya berdetak tak karuan.
"Yuna?"ucapnya pelan dengan kelu.
tatapan jungkook dengan yuna saling bertemu. "Jungkook." ucap yuna tanpa suara.
Yuna meneteskan air matanya, ia menunduk, "Aku melihat jungkook, sungguh?" gumam nya. yuna menghapus air matanya dengan cepat.
"Kook, kok ngelamun, hey." tegur taehyung.
jungkook terlunjak kaget. "Eh, ga taehyung. ayo, samperin istri kita."
Jungkook berjalan tanpa menatap yuna lagi. ia berusaha untuk menghiraukan nya. "Sayang, Pulang yuk." Ajak jungkook. "Yerin mau pergi."
"Yah, mau ngobrol lebih lama lagi."
"Nnati saja ya sayang kalo yerin udh pulanh."
"makanya bawa aku liburan sih, biar sama yerin."
"Bener tuh, kook. eunha ngidam loh."
"Besok kita ke yerin," kata jungkook.
"Hhah?" semua kaget terkecuali yang di depan.
"Kirim alamat hotel nya, tae. eunha mau lebih lama sama yerin, nanti kalo ga malam atau pagi kita kesana."
"Serius, sayang?"
"Iya,"
eunha teriak gembira, "Asik."
"Rin, besok kita ketemu ya. "
"Iya, na. di tunggu ya."
Eunha sama yerin saling memeluk. "Enak ya rin, punya suami peka."
"Haha, bener tuh."
"Inget, perut buncit, jangan peluk kenceng." tegur taehyung.
"Besok kita ngobrol lebih lama ya rin, See you tommorow."
Eunha keluar dari mobil yerin, eunha di rangkul jungkook untuk ke mobil nya. Yuna melihat itu meremas jari nya kuat, mata nya berlinang tak terhenti.
Inilah rasa nya bertemu kembali dengan seseorang yang amat ia rindukan sejak bertahun-tahun yang lalu.
"Kook, I miss you."
Sorry pendek :)
Minal aidzin ya untuk semua 🙏

KAMU SEDANG MEMBACA
My Boyfriend
FanfictionTakdir. Aku mungkin sangat percaya itu semuanya. Sampai saat ini aku bahkan merasa sangat bahagia atas takdir yang kini telah mempertemukan ku pada pria Yang tak aku kenal sebelumnya. Mungkin terlalu aneh, jika pria itu Mencintai ku Dengan begitu c...