Happy reading!!!
"Pergi? Kau mau kemana, na? Sama siapa?"
Kaget? Tentu saja Taehyung kaget mendengar penuturan kata yang sana lontarkan tadi.
Maksud dari kata pergi itu apa?
Sana tersenyum tipis. "Aku akan meninggal kan Jerman, lusa nanti"
Taehyung terdiam. Walau bagaimanapun juga wanita yang di hadapan nya ini adalah teman baik nya sewaktu ia tinggal disini.
"Kenapa kau pergi?"
"Ayah akan meneruskan perusahaan nya di sana, ditempat lahir mama"
"Dimana?"
"Jepang. Aku harus pergi ke Jepang, dan kuliah ku akan ku teruskan di sana"
Terlihat Taehyung menghela nafas nya pelan.
"Harus kah kau pergi?" Tanya Taehyung tanpa menatap wanita dihadapan nya ini.
"Harus. Jerman bukan lah tempat yang cocok untuk ku lagi. Kenapa, kau keberatan jika aku pergi?"
"Jika dibilang begitu, kau teman ku, mendengar kata mu ini aku sedikit sedih. Teman ku akan pergi ke negara lain, bukan kah itu hal yang tidak menyenangkan" balas Taehyung.
"Kau tak perlu sedih, lagipula saat ini kau sudah bertemu kekasih lama mu, bukan?"
Taehyung melirik sana, memegang bahu wanita itu. "Gimana pun, kau tetap lah teman ku." Tegas Taehyung.
Sana tersenyum, melepaskan pergelangan tangan Taehyung yang berada di bahu nya. "Jangan berlebihan, Taehyung. Kekasih mu akan melihat nya dan yang ada nanti nya salah faham" ucap sana pelan.
Taehyung mengusap wajahnya secara pelan. "Akan kah Secepat itu kau pergi?"
"Iya, karena aku sudah memesan tiket pesawat untuk keberangkatan lusa nanti. Aku tak bisa untuk menunda"
"Boleh kah aku mencegah mu untuk pergi, hmm?"
Sana terkekeh. "Silahkan saja, jika kau berani pada ayah ku"
"Kau akan kembali kesini?"
"Tidak. Aku akan menetap disana, lagipula kau juga akan pulang ke negara mu sendiri setelah semua pendidikan mu usai, kan?"
"Hal itu benar, tapi apa kau tak mau ikut ke negara ku dan barang kali kau bertemu dengan seorang pria idaman mu disana, kau tidak tahu di negara ku itu pria banyak sekali yang tampan seperti diriku ini" Taehyung menaikan alisnya berkali-kali.
"Apa, sih," sana memukul bahu Taehyung dengan keras.
Taehyung memegang kedua tangan sana, tapi sana menahan itu saja.
"Apa? Kau takut Yerin lihat? Dia tidak seperti itu, dia mengerti jika aku jelaskan"
Akhir nya sana diam. Membiarkan Taehyung mengelus kedua tangan nya.
"Jika memang keinginan mu itu, aku seperti nya tak mencegah hal itu. Aku mendukung mu bagaimana pun yang kau lakukan. Tapi, ingat lah satu hal, jangan pernah melupakan aku si tampan ini yang pernah bersama mu di Jerman, ya?"

KAMU SEDANG MEMBACA
My Boyfriend
FanfictionTakdir. Aku mungkin sangat percaya itu semuanya. Sampai saat ini aku bahkan merasa sangat bahagia atas takdir yang kini telah mempertemukan ku pada pria Yang tak aku kenal sebelumnya. Mungkin terlalu aneh, jika pria itu Mencintai ku Dengan begitu c...