Happy reading!!!
Bughhh...
"Arghhhhh"
"ini tempat yang cocok buat kalian singgahi, dasar para bocah!"ujar pria berkepala plontos yang baru saja dia dan yang lainnya melepar sinB layaknya sebuah barang ke ubin.
"Monyet! Lepasin gueeee"teriak sinB marah
"selama tinggal,hahahaha" ketiga pria itu berlalu dari hadapan sinB dan yang lainnya yang tengah berteriak.
SinB dikurung di sebuah gudang yang sangat lembab, kumuh dan bahkan tak ada pancaran cahayanya seperti nya tak ada
Brak...
Pintu tertutup dengan sempurna, sinB menghentikan teriakan nya dan lalu menangis.
"Hikssss"Isak sinB dengan menunduk.
"Mbih, tenanglah kita yakin kita pasti bisa keluar dari sini" Joy menatap sinB dengan nanar, menenangkan gadis itu dengan ucapan nya.
"Hikssss...Joy, gue takut"ujar sinB sesegukan. Badannya gemetar menahan Isak.
"hey, tenanglah semua pasti akan baik-baik saja"
"bukan itu, aku takut Yerin"sinB menatap Joy dengan air mata.
"Mbih"lirih Joy. SinB menggeleng kepalanya
"aku takut,Joy"
Joy menempel kepalanya dengan kepala sinB, karena kedua tangan nya diikat kuat dibelakang tubuhnya.
"berdoalah,semoga tuhan menyelamatkan Yerin!"
SinB mengangguk.
"sampai kapan kita disini,Joy. Aku engga mau mati disini"
"Jangan berfikiran seperti itu, aku yakin pasti ada celah untuk kita keluar dari sini"ujar Joy tersenyum miris, rasanya ucapan yang dia ucap,ragu.
Joy berfikir positif aja, bahwa akan ada keajaiban tuhan yang pasti akan menyelamatkan mereka.
Sungjae masih terdiam menunduk.
"Maaf"satu kata terucap di bibir sungjae. Joy dan sinB mengalihkan pandangannya
"Maaf?"alis Joy menaut, untuk apa kekasih nya meminta maaf.
"Maaf,tidak bisa menjaga kalian"sungjae menunduk dengan wajah lesunya.
Joy tersenyum. "Tidak,sayang. sudahlah, yang penting kita cari cara buat keluar dari sini dan melaporkan kejahatan Tiffany itu, sudahlah"
Sungjae mendongkak, menatap Joy. Rasanya sungjae mau meluk sang kekasih nya ini ,tapi kedua tangan nya terlilit tali.
sungjae cuman bisa bersandar bahu Joy aja.
***
"ini kenapa ya,pak?"tanya wanita cantik yang baru saja memasuki ruangan guru. Ia bisa melihat wajah guru-guru seperti sedang ada masalah. Ia mencoba bertanya pada yang lainnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Boyfriend
FanfictionTakdir. Aku mungkin sangat percaya itu semuanya. Sampai saat ini aku bahkan merasa sangat bahagia atas takdir yang kini telah mempertemukan ku pada pria Yang tak aku kenal sebelumnya. Mungkin terlalu aneh, jika pria itu Mencintai ku Dengan begitu c...