Baru kali ini aku bingung memutuskan sesuatu, langkah apa yang harus aku ambil jika situasi nya seperti ini?
~
SammySammy POV
Mirza dan Badrun berjalan gontai setelah tau fakta menyakitkan, aku tau mereka hanya bercanda tapi mereka tetap tidak menyangka fakta sebenarnya, aku dan Aril hanya menggeleng melihat kelakuan mereka
Keheningan kembali menghampiri kami, Badrun dan Mirza sedang melamun entah karena apa, mungkin mereka menyesali perbuatan mereka tadi yang tidak sengaja menggombali istri orang, ada-ada saja perbuatan mereka
Tak lama datang seorang suster dan masuk ke ruang IGD mungkin akan memeriksa ayahnya gre, berharap keadaannya sudah membaik
Setelah beberapa menit Suster itu kembali dan menghampiri kami
" kalian keluarga pasien?" Tanya Suster itu
" Iya kami keluarganya" jawab Aril
" Gimana keadaannya, Apa kami bisa menjenguknya?" Tanyaku
" Boleh silahkan, kebetulan pasien juga meminta kalian untuk masuk ke dalam dan menemuinya" ucap Suster itu
" Kalo begitu saya permisi"
" Terima kasih sus"
" sama-sama" Suster itu lalu pergi
Aku, Mirza, Badrun dan Aril akhirnya masuk ke ruang IGD untuk menemui ayahnya gre, dengan Badrun yang setia mendorong kursi rodaku
Hal pertama yang ku lihat adalah wajah pucat ayahnya gre, kondisi nya lemah tapi dia sudah bangun dari pingsan nya
Kami mendekat ke arahnya
"Gimana keadaan om sekarang?" Tanyaku pelan
"Sudah lebih baik, terima kasih sudah membantu om,kalo ga ada kalian mungkin om sudah tiada" jawabnya lemah
"Enggak om, ini semua udah jadi rencana yang di atas, bukan karena kami juga om selamat, tapi Tuhan masih memberi om kesempatan untuk hidup, kami hanya sekedar perantara" ucapku
"Terima kasih, kamu memang baik, maaf sebelumnya jika om sempat menjauhkan kamu dari gre hiks..hiks..hiks" ucapnya berkahir tangisan
"Om ga usah nangis, Sam ngerti ko maksud om, mungkin om hanya ingin melindungi gre dari orang lain yah bisa aja nyakitin gre dengan kondisi gre, tapi Sam dan teman-teman berniat untuk melindungi gre"
"Tapi saat ini om gagal jadi ayah, om bahkan ga tau gre kabur kemana hiks...hiks..." Ucapnya terisak
Kami saling menatap satu sama lain, apa yang harus aku lakukan sekarang, memberitahunya atau menyembunyikannya sementara waktu
Setelah terdiam cukup lama akhirnya aku mengambil keputusan
"Dimanapun gre berada dia pasti baik-baik aja, om ga usah khawatir, yang terpenting sekarang adalah kondisi om" ucapku pada akhirnya
Teman-teman ku melirikku, aku menyadari itu
"Om tau apa yang om lakukan selama ini salah, om seharusnya menyayangi gre yang istimewa tapi entah kenapa rasa tidak terima om memiliki anak seperti nya malah membuat om terus melukai gre secara fisik dan mental, om ga becus jadi ayah, om sudah gagal jadi ayah" racaunya
KAMU SEDANG MEMBACA
My Different Girlfriend (END)
Fiksi RemajaJatuh cinta pada seseorang yang berbeda memang cukup sulit, di saat orang lain menjauhinya aku malah melakukan kebalikannya, tapi mau bagaimana lagi, cinta membuatku aneh Saat aku berani jatuh cinta maka aku juga harus siap terluka, ikut merasakan a...