Ujian sederhana

177 27 4
                                    

Hanya butuh ujian sederhana untuk mengetahui segalanya
~
Sammy
























Sammy POV

Aku dan om Anggi masih menunggu apa yang akan di katakan oleh vino, ku lihat dia sudah berkeringat dingin.

"Vin lu baik-baik aja?" Tanyaku khawatir.

"Ii..ni..Ki..ki..sah...aah gu..gue..ga..bi..sa" jawabnya menyerah dan menyandarkan tubuhnya di kursi.

Aku dan om Anggi saling melempar pandang.

"Gimana om?"

"Gini aja, gimana kalo kamu sama vino ikut sama om, kita main-main sama anak-anak yang ingin om kenalkan sama vino, vino pasti senang"

"Gimana Vin?"

"Ter..serah" jawabnya.

"Ok kalo gitu setelah makan kita ke tempat yang om maksud" senyum ku sudah pasti

Makanan yang kami pesan datang, karena aku pesan untuk vino juga, dia terlihat kaget, tapi aku tidak benar-benar makan sendiri dan dia hanya melihatku makan, tentu aku memberinya makan juga.

Kami menikmati makanan kami di selingi obrolan ringan dan beberapa pertanyaan dari om Anggi untuk vino yang ku rasa beberapa pertanyaan sederhana untuk mengetahui keadaannya.

"Vin tolong om minta tisu di dekat tangan kanan kamu"

"Eh..."

"Ii..ni om" di gelagapan dan seperti orang bingung yang mana kanan dan kiri.

Om Anggi hanya mengangguk paham dengan situasinya.

"Terima kasih"

"Om beri tau buku yang ada di tangan om ini, namanya adalah kisah Putri bambu"

"Ki..sah..purti.. putri..bambu" ucap vino mengikuti ucapan om Anggi dengan kesulitan.

Om Anggi hanya tersenyum.

Ternyata vino juga mengalami kesulitan untuk mengulang kata dengan benar.

S

ekitar 20 menit kami makan akhirnya makanan kami habis, kami bergegas menuju tempat yang di maksud om Anggi.

"Biar gue aja yang bayar, tenang aja Vin" aku tau vino pasti merasa tidak enak.

Kami naik mobil om Anggi, tak lupa ku chat Badrun, aku akan pergi ke tempat om Anggi yang artinya aku akan pulang sedikit telat.

"Jauh ga om dari sini?" Tanyaku yang duduk di samping om Anggi sedangkan vino duduk di belakang kami, dia banyak diam di depan orang lain.

"Enggak ko, benar lagi nyampe" jawabnya, aku hanya mengangguk sebagai jawaban, ku lihat vino dari kaca spion, dia tengah melihat-lihat jalanan.

Sekitar 10 menit kami sampai di tempat yang di maksud om Anggi.

Terlihat seperti sebuah rumah, tapi rumah siapa.

Ceklek

Begitu terkejutnya kami ternyata banyak anak-anak di sini, yang sedang bermain, berlari dan belajar banyak huruf dan angka.

My Different Girlfriend (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang