Benar-benar tanpanya

349 43 7
                                    

Kehidupan yang baru akan di mulai dari sini, hanya ada aku dan kisah baruku
~
Sammy



























Sammy POV

Kami sampai di Jakarta dengan selamat, katanya Badrun, Mirza dan Aril akan berkunjung ke apart ku, mereka akan mengusir kesepian ku selama di Jakarta, aku beruntung berteman dengan mereka

"Istirahat dulu Sam, nanti kalo temen-temen kamu datang mama bangunin, kamu pasti cape, jadi mending istirahat aja dulu"

"Iya mah"

Akupun memejamkan mata menuju alam mimpi, aku sudah berada di kasur hanya saja mataku enggan terpejam, karena selama perjalanan aku tidur jadi tidak ngantuk lagi, tapi kalo mama sudah mengeluarkan maklumat nya lebih baik aku menuruti nya

Di tempat lain

"Kamu pulang naik apa Shel?" Tanyaku, sekolah sudah bubar beberapa menit yang lalu, tapi ku lihat ashel masih berdiri di gerbang sekolah

"Aku di jemput papa drun" jawabnya

"Oh gitu, yaudah aku temenin kamu sampai papa kamu Dateng"

"Terima kasih" ucapnya dengan senyum manis, tapi lebih manis senyumnya Mira

"Sama-sama"

Mirza dan Aril tengah menungguku di parkiran, karena kami memang berniat untuk menjenguk Sam sepulang sekolah

"Oh iya gimana hubungan kamu sama Mira, waktu itu kamu nembak dia kan?" Tanyanya

Aku menoleh ke arahnya

"hubungan ku sama dia biasa aja, aku ga tau dia punya perasaan yang sama atau dia hanya menganggap aku teman" mendadak melow deh suasana nya

"Mau aku bantuin ga?" Tanya nya, aku menatapnya bingung

"Aku bantuin kamu buat cari tau apa dia suka atau enggak sama kamu, dengan cara bikin dia cemburu, gimana kamu mau ga?"

Niatku mendekatinya memang untuk mencari tau reaksi dari Mira, tapi jika dia dengan senang hati untuk membantuku kenapa tidak

"Beneran nih ga apa-apa?" Tanyaku ragu

"Iya ga apa-apa, aku bantuin, kita mulai besok ya, aku minta no kamu dong biar lebih mudah"

Ku keluarkan ponselku dan memberinya no ku

"Thanks ya"

"Iya sama-sama, papa aku udah sampai, aku duluan ya"

"Iya, hati-hati di jalan ya"

"Iya sip"

Mobil ashel pun melaju meninggalkan sekolah

Di parkiran

"Hemmm... Permisi, boleh saya tanya di mana ruang kepala sekolah?" Tanya seorang gadis muda yang cukup dewasa pada Aril dan Mirza

"Mending lu anterin deh ril" bisik Mirza pada Aril

"Gimana kalo saya anterin aja mba ke sana, biar ga tersesat" tawar Aril

My Different Girlfriend (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang