Benarkah ini rindu?

326 47 20
                                    

Dilan bilang jangan rindu, katanya berat, apa itu benar, tapi jika itu benar, aku harus apa untuk meringankan rasa rindu?
~
Sammy


















Sammy POV

Mobil yang di kendarai Badrun melaju di tengah-tengah kota yang macet, setelah mengantar ayahnya gre, kami langsung pamit pulang, karena jujur aku juga sudah lelah dengan hari ini,biasanya aku tak se lelah ini, apa mungkin ga ada gre yang biasa membuat ku lupa pada rasa lelah?.

Mengingat tentangnya membuatku jadi terus memikirkan nya, apa yang dia lakukan di sana, apa dia bahagia karena sudah berkumpul dengan ibu dan adik-adiknya yang dia rindukan selama ini, mengisi kekosongan hidupnya selama ini.

"Lagi mikirin apa Sam?" Tanya Badrun di sampingku.

"Ga ada, cuma lagi lelah aja" jawabku.

"Lagi lelah atau lagi rindu?" Badrun mulai memancingku.

"Gue lelah drun"

"Hahaha setelah beberapa jam berlalu apa kah Sammy akhirnya rindu pada sosok Shania Gracia?" Badrun kembali meledekku.

"Apasih drun!" Kesalku.

Tapi apa iya aku merindukannya, jujur aku merasa tidak bersemangat di sini, aku merasa saparuh tujuanku pergi di bawa gre.

"Udah lah jujur aja, ga usah Denial lagi, belajar untuk terbuka mengenai perasaan, jangan sampai nanti lu nyesel karena ga nyadar-nyadar"

"Bahasa lu kaya orang tua drun" kekehku.

"Terserah deh mau Lo apa, tapi gue cuma ngingetin sama lu"

"So so ngingetin, Mira apa kabar drun"

"Yaaahhh lu mah, jangan buka kartu patah hati dong"

"Apasih kartu patah hati"

"Udah Sampai nih kita, tapi mobil Mirza, belum keliatan, kemana mereka?"

Badrun turun lebih dulu lalu membantu ku untuk turun seperti biasa.

"Nah tuh mereka" ucap Badrun lagi.

"Yaudah yuk masuk guys" ajakku.

Se sampainya kami di unit ku, mama ternyata sudah menyiapkan banyak masakan, dia bilang rindu masak se banyak ini, untung kurcaci-kurcaci ini pada doyan makan jadi ga khawatir ga akan abis.

"Ayo di makan, Tante tau kalian pasti lapar, apalagi kalian udah bantuin Sam, nanti cerita sama mama soal ayahnya gre tadi"

"Iya terima kasih Tante hehe jadi enak" ucap mirza.

"Lu mah malu-maluin mir, udah ah gue duluan" ucap badrun.

"Bilang malu-maluin taunya lu yang duluan drun" ucap aril.

Mereka ini memang di takdirkan untuk bersama dan saling melengkapi hahaha, ada-ada saja kelakuan mereka.

Tapi minus Chiko, kira-kira sejauh mana ya perjuangan dia buat dapetin Anin di sana?.

My Different Girlfriend (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang