Hanya kenapa yang ingin ku tanyakan padamu ya Tuhan.
~
SammySammy POV
Aku terduduk lesu di lantai rumah sakit yang dingin ini.
Aril masih berjuang di dalam sana, belum ada tanda-tanda dia akan bangun dan menyapa kami lagi, Bu ve masih terus menangis walau tidak se kencang tadi.
Detik demi detik kami lalui dengan perasaan campur aduk, orang tau Aril sudah menunggu dengan cemas, raut kekhawatiran sangat terlihat jelas, menambah rasa bersalah ku.
Ceklek.
Kami seketika menoleh ke arah pintu yang terbuka, dokter keluar dari ruang IGD dan kamu segera bangkit berebut menanyakan kabar Aril di dalam sana.
"Gimana keadaan anak saya dok?" Tanya ibu dari Aril.
"Hem... Kami sudah berusaha semaksimal mungkin, yang bisa kita lakukan sekarang hanya menunggu keajaiban dari yang Maha Kuasa, kondisi pasien masih sangat kritis, pasien kehabisan banyak darah, kita tunggu saja hasilnya , jika dalam waktu beberapa menit pasien belum sadarkan diri maka kami akan memindahkannya ke ruang ICU, Bu, pa, yang sabar ya, kalo begitu saya permisi"
Aku kembali luruh ke lantai.
"Heh Spiderman!" Ucap Badrun sedikit membentak.
Aku mengangkat wajahku ke arahnya yang berdiri di depan ku.
"Ini bukan salah lu, ini udah takdir dari yang Maha Kuasa, jangan terus ngerasa bersalah, gue tau lu pasti ngerasa ga berguna, tapi hey, kalo bukan ide lu polisi ga akan bisa nangkep dia, lu udah nolongin mereka tapi inilah jalannya, ini ujian untuk Aril yang sedang memperjuangkan cintanya, sampai dia tak tau yang dia hadapi itu adalah maut" ucapnya panjang lebar.
Badrun kemudian duduk di samping ku, dan menepuk pundakku.
"Tenang lah, kita kirim dia doa, biar dia cepet bangun, kuy"
Aku mengangguk, Badrun membantuku berdiri.
"Gue ikut Sam" ucap Mirza.
"Aku juga ikut" ucap Ara.
"Aku juga ikut kamu drun" ucap Mira.
"Bu ve mau ikut kita?" Tanya Mira pada Bu ve.
Bu ve hanya menggeleng.
"Kalo gitu kami permisi dulu ya Bu, Tante, om"
"Iya nak" jawab ibunya Aril.
Kami meninggalkan ruang tunggu IGD, mencari mushola di rumah sakit ini.
Tak lupa kami berganti pakaian lebih dulu, mengambil air wudhu dan bersiap untuk melakukan ibadah.
Selesai kami melakukan ibadah kami berdoa bersama agar Aril bisa cepat siuman dan bisa berkumpul lagi dengan kami.
'ya Tuhan aku memohon ampunan mu, ini semua salahku, tolong maafkan aku, tolong lah teman kami ini ya Tuhan, tolong kuatkan dia melewati cobaan darimu ini, Engkau Maha penyembuh, Engkau Maha penolong, Engkau yang Maha tau yang terbaik untuk kami, Tolong lah tunjukkan jalan yang terbaik untuk kami, aku berlindung kepada Mu dari semua musibah dan cobaan, tolong lindungilah kami selalu ya Tuhan, aamiin' tak terasa air mata mengalir di pipi ku, dapat ku dengar juga tangisan dari teman-teman ku yang lain.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Different Girlfriend (END)
Novela JuvenilJatuh cinta pada seseorang yang berbeda memang cukup sulit, di saat orang lain menjauhinya aku malah melakukan kebalikannya, tapi mau bagaimana lagi, cinta membuatku aneh Saat aku berani jatuh cinta maka aku juga harus siap terluka, ikut merasakan a...