Sequel

896 48 4
                                    

Hari yang spesial bagiku adalah saat aku bertemu dengan mu dengan kesan yang aneh, dan ada akan ada satu lagi hari yang akan sangat berkesan bagiku selanjutnya.
~
Sammy


















Sammy POV

Aku tengah menatap pantulan ku di cermin, memastikan tak ada yang terlewat dari penampilanku.

"Udah siap Sam?" Tanya Badrun.

"Udah drun"

"Yaudah yuk turun, tamu udah pada nungguin tuh"

"Iya drun"

Aku akhirnya keluar dari kamar dan turun ke bawah tempat acara berlangsung.

Jantung ku sudah pasti berdegup sangat kencang.

Aku memasuki ruang acara berlangsung, dan aku di persilahkan duduk di kursi yang sudah di siapkan.

Banyak yang menatapku dengan tatapan bahagia.

Tak lama seorang gadis cantik bak bidadari surga dengan hati bak malaikat berjalan ke arah ku dengan tangan yang setia menggandeng lengan ayahnya, yang akhirnya dapat berdamai dengan masa lalu dan menjadi ayah yang terbaik untuk anak-anaknya.

Aku tersenyum manis ke arahnya diapun membalas senyumanku tak kalah manisnya.

Gadis aneh yang tak lama lagi menjadi pasangan hidupku, gadis aneh yang berbakat itu akan jadi ibu dari anak-anakku.

Aku siap menerima semua kekurangannya, dan siap menerima keanehan dia apapun itu.

Dia duduk di sampingku dan ayahnya duduk tepat di depanku.

Tidak ku sangka aku akan berhadapan lagi dengannya sebagai wali di pernikahan ku.

"Kamu siap Sam?" Tanya pa penghulu

"Siap"

Beberapa menit acara akad selesai, guguoku perlahan hilang, tapi gugup kembali menyerangku saat aku harus mencium keningnya, entah kenapa dengan ku ini.

Kami saling berhadapan, penghulu memerintahkan ku untuk mencium keningnya dalam hitungan ketiga.

"Satu"

"Dua"

"Tiga"

Kepala yang dulu ku pakaikan helm ini kini ku kecup dengan penuh ketulusan, dari hari ini aku akan menjagamu sampai akhir hayat ku.

Aku tersenyum manis padanya dan diapun tersenyum tak kalah manisnya.





****

4 Tahun kemudian.





Sammy POV

"Siap semuanya"

"Lima!"

"Empat!"

"Tiga!"

"Dua!"

"Satu!"

"Horeeeee....."

Sorak sorak begitu bergema saat kami baru saja meresmikan sekolah khusus anak-anak pengidap disleksia, mama, papa dan orang tua gre juga ikut bahagia.

Ini impian kami berdua, aku tidak akan membiarkan anak-anak istimewa seperti gre dulu mendapatkan perlakuan berbeda di sekolah umum, maka dari ikut kami membuat sekolah ini khusus untuk mereka.

Ku genggam jemari gre dengan penuh kasih sayang, kini gre tengah hamil anak pertama kami, meski kami tidak langsung punya anak setelah menikah tapi kami tidak masalah, karena kami bisa pacaran dulu setelah menikah jadinya.

"Kamu seneng gre?"

"Iya aku seneng banget, makasih ya udah mau nikah sama aku yang mereka anggap aneh ini"

Aku menggeleng, lalu menangkup wajah Gracia yang makin cantik setiap harinya.

"Kamu ga aneh buat aku, kamu itu istimewa, sangat istimewa di mataku, jadi jangan pernah bilang kaya gitu lagi ya"

Dia mengangguk dan meneteskan air mata, ku hapus dengan ibu jariku.

Lalu ku kecup keningnya.

Kami menikmati pembukaan sekolah ini, yang akan menjadi kepala sekolahnya adalah vino, orang yang hobi sekali menolong orang menyebrang jalan.

Aku bahagia sekarang mereka semua mendapat apa yang lantas bagi mereka.

Aril dengan penuh perjuangan dan memenuhi syarat dari ayahnya Bu ve untuk bisa menikah, dan mereka kini mendapat hasil dari yang sudah mereka perjuangkan.

Badrun juga sudah membuktikan pada ayah Mira jika dia mampu menjadi pendamping yang pantas untuk Mira, merekapun kini sudah menikah.

Mirza dan Ara juga tak kalah keras perjuangannya, mereka sempat berpisah karena Mirza kuliah di luar, LDR itu sulit tapi bukan berarti tak bisa.

Chiko dan Anin sudah memiliki satu putri kecil bernama Aisha.

Dan aku akan menyusul Anin dan Chiko untuk punya momongan.

Vino juga tengah dekat dengan Seseorang bernama Yona, semoga lancar dan dapat segera menyusul kami semua.

Badrun menghampiri kami di susul yang lain.

"Persahabatan kita semoga bisa selamanya ya guys" ucap nya

"Aamiin semoga bisa terus kaya gini" jawabku.

"Jangan sibuk-sibuk lu Chik" ledek Aril.

"Cie yang udah resmi" ledek Mirza pada Aril yang memang baru menyusul kami, sulit baginya untuk menikahi seorang gadis bernama veranda ini, alias guru kami sendiri.

Dia hanya malu-malu kucing.

"Moga lancar ya gre, jaga baik-baik gre Sam"

"Iya drun itu pasti"

Setelah semua perjuangan dan yang kami tempuh akhirnya kami bisa sampai di titik ini.

Terima kasih Tuhan terima kasih banyak.




















END

Terima kasih juga buat yang udah support author sampai bisa menyelesaikan cerita ini dengan penuh perjuangan, makasih juga buat yang udah vote

Love you guys ❤️❤️❤️

Support author terus untuk terus berkarya ya guys

Jangan lupa baca cerita author, jangan lupa coment agar author bisa memperbaiki kesalahan author.

Sampai bertemu di cerita yang lain guys

Bye bye 👋👋👋🙂🙂🙂🙂

My Different Girlfriend (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang