Kembali berperang

218 33 7
                                    

Tak ingin berlama-lama membiarkan masalah, setiap orang ingin semua masalah dalam hidupnya segera selesai begitu juga aku.
~
Sammy





















Sammy POV

Tak ada yang kulakukan selain tidur di kasur kemarin, tapi aku sudah bosan di sini terus, aku harus segera bangkit dan menyelesaikan masalahku.

"Lu mau kemana Sam?" Tanya Badrun yang melihatku sudah rapih dengan seragam.

"Kayanya mata juga di perlukan saat nanya drun" jawabku.

"Ya gue tau lu pake seragam sekolah, tapi lu yakin mau sekolah sekarang Sam, lu masih belum sehat Sam, wajah lu aja masih pucat"

"Gue udah lebih baik ko drun, gue cuma ga mau masalah gue terus berlarut-larut dan ga selesai-selesai"

"Lu yakin Sam?"

"Gue yakin drun, udah ah, mending lu juga siap-siap, gue tunggu di luar"

Selesai bersiap aku menuju meja makan yang sudah papa dan mama yang kaget melihatku.

"Kenapa kamu maksain diri buat sekolah, keadaan kami masih belum pulih kan sayang" ucap mama yang langsung terlihat khawatir.

"Mah aku baik-baik aja ko, Sam mau sekolah dan selesain masalah Sam yang Tertunda"

"Mama ga bisa kalo kamu udah maksain kehendak kaya gini, mama harap kamu jaga diri, jangan sampai ikut campur lagi dalam bahaya"

"Iya Sam ngerti mah"

"Ayo kita sarapan" lanjut mama ketika Badrun datang.

Kami pun sarapan dan di selingi obrolan ringan, menjadi tambah berwarna karena adanya Badrun, aku tau kadang dia sedih karena orang tuanya ada tapi seperti tak terlihat karena mereka terlalu sibuk sampai lupa masih ada nyawa yang harus mereka pedulikan.

Dia tidak hanya temanku atau sahabatku tapi sudah menjadi keluargaku.

"Sam udah selesai ma, pa, kita berangkat dulu ya"

"Iya Badrun juga"

"Hati-hati di jalan ya sayang, titip Sam ya Badrun"

"Iya mah"

Setelah kami berpamitan pada mama dan papa kamipun berangkat dengan mobil seperti biasa.

"Kenapa papa ga Berani larang lu buat berangkat?"

"Karena papa tau aku seperti apa" jawabku singkat.

Kami di perjalanan menuju sekolah, seperti biasa Badrun yang menyetir dan aku hanya melihat jalanan yang sedikit macet di kota Jakarta.

Tak sengaja aku melihat jaket yang pernah ku lihat sebelumnya tapi di mana, aku lupa.

Dia tampak membantu orang tua renta menyebrang jalanan, di balik jaket itu ternyata seragam yang jauh dari kata rapih, entahlah.

Mobil kami melewati orang itu tapi saat kami dekat dengannya dia sudah berbalik, aku jadi tak bisa melihat seperti apa wajahnya.

My Different Girlfriend (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang