Manusia hanya bisa berencana, pertemuan dan perpisahan itu kehendak Tuhan.
~
SammySammy POV
Pertemuan dan perpisahan itu kehendak Tuhan, dan kita hanya bisa berencana pada akhirnya semua yang terjadi akan sesuai dengan apa yang sudah Tuhan tetapkan.
Chiko sudah kembali ke Malaysia untuk menepati janjinya, perjuangan dia sudah terbalas dengan setimpal tapi dia masih harus mempertahankan semuanya.
Aku senang mendengar kabar baik darinya, dari semua teman-teman ku yang mengalami hal indah di SMA, yaitu terbalasnya cinta mereka, Tak jarang ada yang bertahan sampai mereka menikah, semoga kesetiaan teman-teman ku bisa menuju ke sana.
Yang memiliki kisah tak biasa juga tidak jarang, sama seperti ku yang memilih menanti sampai Tuhan mempertemukan ku dengannya di waktu yang tepat, akan ku tunggu waktu itu tiba.
Pagi ini kami berangkat sekolah seperti biasa, sekolah mulai memasuki babak baru dalam banyaknya perlombaan yang di ikuti, mereka semua berjuang untuk meraih prestasi yang yang paling penting yang ingin mereka raih adalah bersihnya nama baik sekolah ini, kami punya tujuan yang sama saat ini.
"Dokter bilang apa Sam?" Tanya Badrun, saat kami di mobil menuju sekolah.
"Dia bilang progresnya lumayan cepat, gue akan segera bebas dari tongkat, tapi kalo saat ini masih agak lemes dan agak susah, kekuatan kaki gue belum balik, mungkin karena terlalu lama ga pakai tenaga"
"Syukur deh kalo gitu, moga cepet sembuh"
"Aamiin"
Aku asik melihat jalanan, mencari seorang laki-laki yang biasa membantu orang lain menyebrang, tapi apa dia juga suka membantu di pagi hari?
Tak lama kami sampai di sekolah, ternyata orang itu tidak membantu di pagi hari, mungkin dia juga harus sekolah.
Aku melihat seseorang yang baru saja keluar dari gerbang sekolah dengan pakaian bebas dan membawa sesuatu yang cukup besar, seperti kanvas lukis.
Dia memasuki sebuah mobil yang terparkir di dekat gerbang.
"Drun itu Gracia bukan?"
"Mana Sam"
"Wah iya kayanya sih Sam"
"Mobil nya maju, kejar drun!"
"Ok benar-benar"
Badrub segera menancap gas menyusul mobil itu.
Ciiiiittt
Mobil Mirza dan Aril yang baru tiba menghalangi jalan kami yang akan menyusul mobil itu.
"MINGGIR MIR!" Teriak Badrun keluar dari jendela.
"Ada apa sih, bentar lagi masuk!" Balasnya.
"Pokoknya minggir!"
Akhirnya mobil Mirza masuk lebih dulu ke dalam, dan Badrun segera menancap gas mengejar mobil tadi.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Different Girlfriend (END)
أدب المراهقينJatuh cinta pada seseorang yang berbeda memang cukup sulit, di saat orang lain menjauhinya aku malah melakukan kebalikannya, tapi mau bagaimana lagi, cinta membuatku aneh Saat aku berani jatuh cinta maka aku juga harus siap terluka, ikut merasakan a...