Jangan menunda waktu untuk membantu orang lain
~
SammySammy POV
Pelajaran hari ini selesai, tidak ada yang spesial, seperti sekolah lain pada umumnya.
Tapi mungkin ada kabar bahagia, yaitu hasil dari perlombaan teman-teman yang lain membuahkan hasil yang luar biasa, mereka semua lolos ke babak berikutnya.
Mereka masih harus berjuang untuk meraih prestasi demi prestasi untuk membersihkan nama sekolah ini, karena sampai saat ini saat dimanapun teman-teman ku pergi ataupun pulang dari sekolah banyak orang yang menatap kami seakan menatap penjahat, padahal kami tidak pantas mendapat tatapan seperti itu, tapi mereka tidak paham, dan aku memilih membuktikan pada mereka agar mereka paham bukan dengan cara menasehati mereka, karena itu sia-sia.
Di negara ini masih banyak orang yang melihat siapa yang berbicara bukan apa yang di bicarakan, jadi jika kita sudah di anggap penjahat bagi mereka sekalipun kita berkata benar mereka tidak mau dengar,tapi jika orang itu yang berbicara adalah orang yang mereka sukai sekalipun yang mereka bicarakan itu salah mereka akan selalu percaya.
Miris sekali..
Tapi jika aku ingin mengubah pemikiran negara ini maka aku harus memulainya dari hal terkecil dan sederhana.
Yaitu memberi mereka kesadaran dan kepekaan akan dunia sekitar, bersikap baik pada orang lain, terutama pada orang-orang yang lemah.
Dan aku memulai perubahan itu semua dari diriku sendiri.
Yang di ikuti oleh teman-teman terdekat ku.
Dan kami sekarang tengah menuju jalan pulang, lebih tepatnya sedang menuju jalan dimana vino biasa membantu orang-orang yang butuh bantuan untuk menyebrang.
Dia yang terlihat sempurna tapi tidak dengan kondisinya sendiri saja masih mampu berbuat baik pada orang lain, lalu bagaimana dengan kita yang sehat wal Afiat tanpa cacat sedikitpun dan di beri kemampuan yang luar biasa walau kadang ada yang normal-normal saja hehe.
Tapi apakah kita tidak malu pada gre dan juga pada vino?
Jujur aku malu pada diriku sendiri, sebodoh apa aku yang tidak bisa berbuat baik pada orang di saat kondisiku jauh lebih sempurna.
Dan apakah rasa malu itu juga ada pada orang-orang lain di negara ini?
Hanya Tuhan yang tau.
"Sam itu vino?" Ucap Badrun membuatku tersadar dari lamunan panjang ku.
"Waktu nya gue beraksi, doain gue ya"
"Iya hati-hati sam, semoga sukses" ucap Badrun.
Tak lupa memakai kacamata yang baru ku beli karena kacamata milik Aril rusak.
Dengan tertatih karena masih menggunakan tongkat aku berjalan berusaha menyebrang, dia yang peka dan mengerti kondisiku dengan bergegas menghampiriku dan membantuku menyebrang.
"Seperti biasa makasih Vin, lu emang baik, kalo ga ada lu gue ga tau nasib gue waktu itu, dan ku juga baik banget nolongin orang-orang tua yang mau nyebrang di sini"
KAMU SEDANG MEMBACA
My Different Girlfriend (END)
Teen FictionJatuh cinta pada seseorang yang berbeda memang cukup sulit, di saat orang lain menjauhinya aku malah melakukan kebalikannya, tapi mau bagaimana lagi, cinta membuatku aneh Saat aku berani jatuh cinta maka aku juga harus siap terluka, ikut merasakan a...