Apa aku peduli??

868 78 8
                                    

Bisakah kita berhenti menilai seseorang dari kelemahan yang dia miliki

~

Sammy

Sammy POV 

Aku masih menatapnya yang masih menundukkan kepalanya

"yaudah gini aja, kamu yang baca novelnya biar aku yang nulis resensinya" mungkin dia tidak bisa menulis jadi biarlah aku yang menulis dan dia yang membaca, ku harap dia bisa kalo membaca

"nih bukunya" ku berikan movel padanya yang hanya diam tanpa ada jawaban

Dia meraih bukunya dan mulai membacanya dengan kepala yang masih menunduk, dia membaca dengan jarak sekitar 10 senti saja dari kepalanya, dia kan sudah berkacamata, apa seburuk itu mines matanya

Aku masih memperhatikannya yang membaca dengan bahasa yang tidak ku pahami, dia terlihat komat-kamit tidak jelas, lagi-lagi dia berkeringat dingin, sebenarnya ada apa dengan gadis ini

"kita mulai dari judul, apa judul bukunya?" tanyaku padanya, dia terlihat tersentak

"apa judul bukunya?" tanyaku lagi

TEEEET TEET TEEEET

Suara bel menghentikanku untuk bicara lagi padanya

"baiklah anak-anak tugasnya bisa kalian lanjutkan di rumah, sampai bertemu minggu depan" ucap bu kinal lalu pergi

"kita lanjutkan lagi nanti, kita akan mengerjakannya di rumah mu" ucapku lalu beranjak dari dudukku menuju kursiku

Seperti biasa tak ada jawaban darinya, aku hanya bisa menghela nafas lelah, entah apa aku bisa lebih sabar dari ini

badrun yang sudah duduk di kursinya menepuk pundakku

"Gue harap odobnya dia ga nulai ke lu" ucapnya

"gue bener-bener ga ngerti" aku hanya menggeleng

"Siang anak-anak" ucap seorang guru masuk ke kelas kami

"Siang bu"

"guru itu namanya bu fiony, dia guru seni lukis di sekolah ini, tapi dia berbeda dari guru seni, dia khusus seni lukis saja" ucap badrun yang menjawab kebingunganku tentangnya

"Baiklah ibu akan mulai drai nilai lukisan kalian pada minggu lalu, seperti biasa lukisan dengan nilai tertinggi masih di miliki oleh gracia dan sisanya hanya mendapat rata-rata 7 dan 6" ucap bu fiony yang membuatku tersentak, ternyata nilainya paling bagus di kelas ini, tapi kenapa semua orang menjauhinya bahkan tidak suka padanya, aku tau penampilan dia saja memang sudah membuat orang lain ilfill apalagi berteman dengannya mungkin orang lain juga malah ikut tidak suka pada kita, tapi setidaknya mereka bisa bersikap lebih baik tidak harus menyematkan kata odob padanya

Tapi tunggu, kenapa aku peduli hal itu, biasanya aku tidak peduli apapun dan siapapun, 

"Minggu ini kalian akan melukis buah-buahan dan ibu akan buat kalian menjadi kelompok dua orang, agar lukisan kalian akan jauh lebih baik dari minggu lalu, dan kelompok akan di tentukan oleh ibu"

My Different Girlfriend (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang