Aku mencapai titik akhir
Dengan kerja keras kami semua
~
SammySammy POV
Kemarin kami telah mendapat objek lukisan kami, di bantu yang lain untuk menyiapkan bahan paling bagus dan berkualitas tinggi, karya yang akan kami ciptakan harus bernilai tinggi karena akan menjadi penghormatan tertinggi dalam seni lukis.
Karena perlombaan lukis ini tidak melukis di tempat alias kami boleh melukisnya di sekolah setelah jadi, lukisan kami baru akan di perlihatkan pada juri siang ini juga untuk di nilai.
Mereka juga sudah menyiapkan beberapa pertanyaan mengenai lukisan karya kami.
Jujur aku sedikit deg-degan, ini pertama kalinya bagiku mengikuti lomba lukis, awal masuk saja yang paling noob tapi sekarang malah aku yang mewakili sekolah ini, semoga hasilnya memuaskan, karena aku tidak sendir, aku percaya jika kita bekerja sama pasti akan mendapat hasil yang jauh lebih baik.
"Ini warna ungunya, tapi jangan terlalu ungu banget gitu, usahain ungunya jadi ungu agak kalem" ucap salah satu siswa yang pro di bidang ini.
"Iya siap, kaya gini kan"
"Iya nah kaya gitu"
Aku di bantu mereka dalam membuat konsep, campuran warna yang tepat dan juga sketsa awalnya.
"Bagian alisnya pertajam lagi biar tebih tegas gitu keliatannya" ucapnya lagi.
Aku hanya mengangguk sebagai jawaban.
Berasa dia jurinya, tapi tak apa, dia membantu.
"Nah untuk selendang nya warna ini" ucap salah satu siswi yang memberiku warna-warni yang cocok.
"Terima kasih"
Setelah kami berkutat sekitar lebih dari dua jam, kami sudah sampai di hasil akhir, ku seka keringat di dahiku.
Semua orang sudah bekerja keras untuk lukisan ini.
"Jangan lupa siapkan jawaban untuk pertanyaan mereka, mereka pasti nanya inspirasi dalam pembuatan lukisan ini" ucap siswa itu lagi.
"Iya sip"
"Kita berangkat sekarang, mobil udah di siapin buat kalian, kita ikut liat seperti apa perjuangan Sam di sana" ucap Badrun yang masuk ke ruang lukis.
"Lukisannya udah jadi?" Tanya Mirza di samping Badrun.
"Udah" jawabku.
"Mana liat?" Ucap mirza.
"Rahasia my friend, liat nanti du sana aja ya"
"Yaaaah"
Lukisannya sudah kami tutup dengan rapi tapi di pastikan tidak akan merusak lukisannya.
"Yaudah ayo kita berangkat sekarang" ajak Aril.
Kami keluar dari ruang lukis, dan ternyata Bu kepala sekolah berjalan ke arah kami.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Different Girlfriend (END)
Teen FictionJatuh cinta pada seseorang yang berbeda memang cukup sulit, di saat orang lain menjauhinya aku malah melakukan kebalikannya, tapi mau bagaimana lagi, cinta membuatku aneh Saat aku berani jatuh cinta maka aku juga harus siap terluka, ikut merasakan a...