Ini waktu yang tepat untuk saling menyemangati
~
SammySammy POV
Hari ini Badrun,Mirza dan Aril akan bertanding, untuk awal dari semangat baru kita akan memulainya dari pertandingan basket.
Semoga ini awal yang baik untuk kembali membersihkan nama baik sekolah ini.
"Udah siap drun, ayo cepet, yang lain udah nunggu"
Dan yang lebih membahagiakan adalah, spesial hari ini untuk mengawali dan memberi semangat untuk tim sekolah kita Bu kepala sekolah sengaja meliburkan pelajaran hari ini untuk memberi semangat pada tim basket, agar mereka bisa maksimal dalam mengalahkan lawan mereka yang katanya cukup sulit.
Pertandingan pertama di kandang lawan, itu artinya kami harus ke sekolah lawan kami, aku tau apa yang akan terjadi nanti, setelah insiden kemarin pasti tidak akan mudah untuk sekolah kami di terima di sana.
Kami pakai bus yang sudah di sediakan oleh Bu kepala sekolah, tapi sayangnya beliau tidak ikut menonton dengan kami karena ada urusan lain.
"Sam are you ok?" Tanya Badrun di sampingku.
"Ah.. iya gue baik-baik aja ko"
"Ada sesuatu yang mengganggu fikiran lu?"
"Kita liat aja nanti drun, yang penting lu fokus buat pertandingan ini"
"Ok deh" dia berhenti bertanya tapi mungkin masih heran ada apa dengan ku.
Tak lama kami sampai di sekolah lawan.
Semua orang turun dari bus, tapi kami di sambut tatapan tidak mengenakan dari murid di sini.
"KITA FOKUS PADA PERTANDINGAN GUYS BUKAN PADA TATAPAN ORANG YANG TIDAK TAU!" Teriakku.
"Orang-orang kaya kalian seharusnya ga menginjakkan kaki di sini, kami bisa kena fitnah gara-gara kalian!" Ucap seorang siswa.
Aku berjalan dengan santai ke arahnya dan berhenti tepat di depannya.
"Orang yang bertobat dari dosa lebih baik daripada orang yang so suci!" Tak lupa ku beri tatapan tajam.
"Jika satu orang sampai masuk penjara karena kelakuannya lalu bagaimana bisa yang lainnya di katakan suci!" Ucap yang lain.
"Bagaimana kalian menilai satu sekolah hanya melihat dari satu orang?"
"Se sempurna apa kalian dan se suci apa kalian sampai bisa merendahkan ciptaan Tuhan yang lain!"
"Tolong bercermin untuk melihat diri sendiri sebelum menilai orang lain, kalo ga punya biar temen gue pinjemin" seringai ku.
Lalu Mira maju dan mengeluarkan cermin kecil, kebiasaan para perempuan.
Menyodorkan cerminnya pada siswa di depanku.
"Buat lu aja, mungkin lu ga punya kaca di rumah!" Aku tersenyum mendengar ucapan Mira, ternyata dia bisa berbicara seperti itu, dia berhasil membuat orang di depanku ini malu.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Different Girlfriend (END)
Fiksi RemajaJatuh cinta pada seseorang yang berbeda memang cukup sulit, di saat orang lain menjauhinya aku malah melakukan kebalikannya, tapi mau bagaimana lagi, cinta membuatku aneh Saat aku berani jatuh cinta maka aku juga harus siap terluka, ikut merasakan a...