Beberapa hari berlalu sejak kejadian itu, gue masih enggan bertatap muka langsung dengan kak Arin. Bukan karna gue lemah tapi itu karna gue malu, gue malu karna udah ciuman sama istri orang, walau pun kak Arin yang duluan tapi damage nya sangat berasa ke gue.
Gue merasa berdosa banget sama om Bima, suaminya kak Arin.
Beberapa hari ini juga gue selalu pergi dan pulang ke kostan, gue belum pernah mampir lagi ke rumah kak Arin setelah kejadian itu.
Jujur kali ini gue yang baper, entah karna gue lagi sakit hati makanya gue gampang baper.
Entah lah, semoga yang gue rasain kali ini salah.
Saat ini gue sedang berada di kelas, audah beberapa hari juga pelajaran sekolah di mulai, namun ada beberapa mata pelajaran yang kosong karna guru nya pada resign.
Tiga guru mata pelajaran resign sekaligus. Dua orang cuti hamil dan satu orang lagi pensiun, kini pihak sekolah sedang mencari guru-guru baru untuk mengajar.
Seperti hari ini, jam mata pelajaran pertama kosong sedari tadi, situasi ini di manfaatkan oleh yang lain untuk pergi ke kantin, gosip, main game, bahkan ada yang ngapel ke kelas pacar nya.
Situasi ini juga gue manfaatkan untuk tidur, bukan karna gue ngantuk tapi karna gue jenuh mendengar kebisingan yang lain.
Kepala gue sandarkan ke bangku, beralaskan kedua lengan gue, gue mencari posisi nyaman untuk tidur.
Beberapa kali kepala gue bergerak dan berhenti setelah mendapat posisi yang pas.
"Lo mau tidur, Gus?"
Itu suaranya si Tari, gue mengangguk pelan mengiyakan pertanyaan nya.
"Gosah ganggu. Gue jenuh."
Tidak ada lagi kata yang keluar dari mulut si Tari. Huh, akhirnya gue bisa tidur juga, lumayan lah sampai ada guru yang datang ngajar kesini.
Gue kalau tidur seperti ini pasti gak pernah nyenyak, pendengaran gue masih bisa menangkap samar-samar pembicaraan orang lain.
Kedua mata gue memang terpejam tapi jangan sangka gue tidur karna sebenarnya kedua telinga gue aktif. Kadang sesuatu hal selalu gue tangkap walau hanya sekilas.
Entah kenapa tapi itu terjadi sudah sejak lama.
Raga gue tertidur tapi bhatin gue berkelana entah kemana.
Ca ellahhh, berkelana! Kayak lagunya bang haji Rhoma aja, ha.
Heup ah heup, ulah di tuluy keun, bisa langsung goyang nih badan kalau gue lanjut nyanyi.
Entah sudah berapa lama gue tidur, tapi sesaat berlalu suasana menjadi hening, hanya terdengar suara derap langkah kaki seseorang.
"Selamat pagi anak-anak!"
"Pagi!"
Itu entah suara siapa, namun yang jelas dia adalah guru, gue bisa tau dari beberapa orang yang sedang bisik-bisik ngomen orang yang berdiri di depan sana.
Komenan anak-anak sangat beragam, tapi yang bisa gue simpulkan kalau guru itu cantik dan sexy. Komenan anak-anak menjurus ke arah sana karna sedari tadi mereka muji-muji tuh guru yang ada di depan sana.
"Perkenalkan nama saya Andara shafira, kalian bisa memanggil saya bu Dara, saya guru baru di sekolah ini."
Beliau memperkenalkan diri, sayup-sayup kebisingan langsung terdengar, bahkan beberapa orang dengan terang-terangan ngegombalin tuh guru.
"Bu. Kalau manggil sayang bisa kan?"
Nah kalau ini suaranya si Abam, kampret emang kawan gue satu itu. Kelamaan jomblo jadi gini deh hasil nya.

KAMU SEDANG MEMBACA
ZONA BERANDAL ✅ [SELESAI]
Teen FictionKEBAL SERIES # 1. BASIS ( END ) ( WARNING ) 18+ Konten dewasa, bijaklah menyaring kata-kata dan adegan dalam cerita ini. Cerita ini mengandung banyak sekali kata-kata kasar dan vulgar, banyak juga adegan brutal, vulgar, di tambah hot kiss di beberap...