Perjalanan menuju IDH cukup lama, kini gue masih bergelantungan di lawang bis, gue berada di lawang depan bersama si Gilang. Gue ngikut bis nya si Gilang, sementara teman basis gue di belakang.
"Gus, menurut gue lo beneran udah gila".
Mata gue melirik tajam "Maksud lo ?".
"Itu tadi, si Kaila lo gituin di depan kita semua ampe tuh bocah nangis kejer-kejer".
"Tuh bocah masih beruntung, coba kalau si Tari gak narik gue, udah gue perawanin tuh bocah".
"Kamprettt, lagu lo merawanin anak orang".
"Eh, hampir sampai nih" celetuk seseorang, gue kembali fokus ke depan.
"Kasih kode ke si Gagan".
Dengan cepat si Gilang mengangkat tangan nya untuk memberikan kode kepada bis di belakang. Salah satu bis sudah berhenti dan mula beranjak berjalan memutar menuju ke arah TPU.
"Siapain senjata kalian" kata gue.
Kami pun kembali melanjutkan perjalanan, senjata sudah siap di tangan kita masing-masing.
"Gue turun disini" kata gue lalu turun dari bis yang masih berjalan pelan.
Gue berlari lebih dulu sambil menenteng samurai di tangan gue, di belakang gue beberapa bis melaju pelan.
Beberapa saat kemudian gue melihat beberapa pelajar yang menggunakan atribut salah satu sekolah disini.
Gue mempercepat lari gue sambil memberi kode kepada yang lain nya.
"YPP" teriak gue sambil menerjang lebih dulu. Sontak mereka langsung terkejut.
"Anjing" umpat salah satu dari mereka.
"Bantai" seru gue, semua anak-anak YPP langsung berhamburan keluar dari dalam bis.
"Majuin woy. Hancurin mereka semua".
"Maju sini goblok, gue gak takut" salah seorang dari mereka koar-koar.
"Nyebar Lang. Hancurin semua anak-anak sini" kata gue, dia mengangguk.
"Maju woy. Libas semua nya" seru si Gilang, anak YPP langsung merangsak maju lebih dekat ke area sekolah.
"Anjing. Beraninya keroyokan".
"Nyadar goblok. Lo nyerang satu basis make tiga sekolah" kata gue ngegas.
Trang
Samurai gue beradu dengan samurai nya.
"Reng mundur Reng, mereka banyakan. Kita harus mundur ampe sekolah" seseorang dari mereka berteriak.
Sontak mereka semua langsung mundur ke dekat sekolah.
"Hadang mereka, jangan kasih kendor. Kalau perlu hancurin sekolahan nya" si Gilang kembali berteriak.
Sesaat kemudian batu dan botol berterbangan ke arah musuh dan sekolahan mereka.
Prang
Trang
Bletak
Prang
"Mampus anjing" umpat si Gilang.
"BALIKIN WOY".
Entah siapa yang teriak, yang jelas sesaat kemudian munculah puluhan pelajar berbaju sama seperti mereka, mereka keluar dari samping sekolah.
"Jaga woy. Jangan kasih kendor" seru gue balik.
Gue langsung memasang badan, mereka mengikuti gue serempak.
KAMU SEDANG MEMBACA
ZONA BERANDAL ✅ [SELESAI]
Teen FictionKEBAL SERIES # 1. BASIS ( END ) ( WARNING ) 18+ Konten dewasa, bijaklah menyaring kata-kata dan adegan dalam cerita ini. Cerita ini mengandung banyak sekali kata-kata kasar dan vulgar, banyak juga adegan brutal, vulgar, di tambah hot kiss di beberap...