Kegiatan Akhir Tahun

457 22 4
                                    

Preng

Prang

Bugh

Suara benda hancur dan jatuh saling bersautan dari kedua arah, batu dan benda-benda keras lain saling berterbangan tak kenal henti.

Kini gue tengah melaksanakan kegiatan akhir tahun, seperti biasa gue dan yang lain nya mulai wara-wiri di jalur sambil mengejek basis lain, kini kami tengah berada di arena tawuran dan lagi-lagi lawan kami adalah anak basis SMB, males gue ngeladenin mereka tapi ya mau gimana lagi mereka yang selalu nyari masalah duluan, alhasil kita bales aja serangan mereka.

Hari-hari berlalu begitu cepat, hingga tak terasa kalau waktu sudah berlalu sebulan lebih dan sekarang sudah mendekati akhir tahun saja, waktu yang di tunggu untuk liburan. Kami juga sudah menyelesaikan ujian semester dan tawuran ini adalah bentuk suka cita kami karna terbebas dari kertas ulangan yang jenuh dan memuakan.

Tak terasa juga hubungan gue dan Anggia telah melewati masa sebulan lebih, harus gue akui kalau sekarang gue mulai sayang sama dia dan gue harap sayang ini bisa menjaga hubungan kami sampai kapan pun.

Umm, mengenai soal si Wulan, gue udah gak pernah mikirin lagi, sejak saat itu nama dia udah gue buang jauh-jauh namun gue gak pernah menutup akses komunikasi terhadap nya, dan lagi nampak nya dia sudah lupa sama gue, namun entah kenapa gue sempat beberapa kali mergokin nomer dia sedang menulis pesan ke nomor gue, entah apa maksud nya namun sayang pesan yang di tulis nya belum pernah ada yang masuk atau lebih tepatnya tidak pernah ia kirim ke gue.

Huh, lupakan dia karna bagaimana pun juga gue sekarang sudah mempunyai Anggia, cewek yang selalu mewarnai hari-hari gue.

"Gus, fokus elah. Musuh banyakan noh".

Shittt, gue lupa kalau gue lagi di tengah-tengah tawuran dan kini gue berada di kandang musuh.

"Gosah ngelamun lo, musuh satu sekolahan tuh".

Ah, iya juga. Gue kesini niatnya buat seneng-seneng, bukan untuk ngelamun dan kena bantai, ck.

"MAJUIN WOY".

Dan, musuh jauh lebih banyak dari gue tapi bukan PDY nama nya kalau harus kabur gitu aja.

"Jaga woy, pertahankan posisi" teriak gue.

"SERENTAK WOY, BANTAI MEREKA SEMUA".

Setelah teriakan itu musuh kembali maju dan semakin maju, kalau gini caranya bisa-bisa anak-anak pada jebol karna kewalahan.

"Tahan woy, jangan takut. Kita lebih unggul dari mereka" teriak gue memberi semangat.

Anak-anak yang sudah sedikit mundur mulai kembali bertahan dan mengatur posisi mereka.

"Tari, Goma. Backingin gue, kita gebrak pentolan mereka".

"Siap Gus".

Pada akhirnya gue maju semakin depan, di sisi kanan dan kiri ada si Tari sama si Goma yang selalu ngebacking gue.

"Anjing, gue mampusin lo semua" teriak gue menantang.

Kali ini lawan gue langsung pentolan sekolahan mereka yang di kenal rusuh kalau berantem.

"Bisa juga lo sampai sini".

"Halah bacot".

Gue menerjang sambil menyabetkan samurai ke arahnya.

Trang

Senjata kami berbenturan dan langsung menimbulkan bunyi yabg sangat keras.

Trang

Trang

Lagi dan lagi, sedetik kemudian dia sedikit lengah dan itu menjadi kesempatan gue buat menyerang.

ZONA BERANDAL ✅ [SELESAI]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang