Warning
Seperti judul nya, part ini berisikan adegan dewasa semua, bagi yang di bawah umur harap bijak lah dalam membaca.Terima kasih
"Huekkk... Huekkk..."
Entah sudah keberapa kalinya gue muntah seperti ini. Kini gue berada di depan kostan dan muntah ke dalam sebuah keranjang tempat sampah.
Jam sudah menunjukan pukul satu dini hari saat gue sampai di kostan. Suasana kostan sudah sangat sepi karna memang waktunya jam tidur.
Beruntung gue sampai ke rumah dengan selamat, walau pun ada beberapa masalah saat di perjalanan pulang tadi.
Pertama gue nyusruk ke semak-semak dan yang kedua gue hampir nabrak pohon di pinggir jalan, suasana gelap di barengi hujan rintik-rintik membuat jalanan menjadi licin, beruntung gue bisa nyampe ke kostan tanpa lecet sedikit pun.
"Huekkk... Huekkk..."
Lagi-lagi gue muntah di tempat yang sama. Perut gue benar-benar mual, sanking mual nya gue ampe susah buat bangun, sedari tadi gue jongkok sambil muntah-muntah, kepala gue terasa sangat pusing, rasanya gue di bawa muter-muter kayak di komedi putar, perut gue seakan di kocok-kocok, dan kerongkongan gue gatal, seperti ada sesuatu yang menggelitiki di bagian itu.
Bahkan air minum yang tadi gue beli pun belum bisa meredakan mabuk yang gue rasakan, sudah hampir dua botol gue minum air putih, tapi hasil nya sama aja, gue selalu muntah pas udah minum.
"Anjing, baru kali ini gue mabuk berat kek gini," gerutu gue kesal.
Mungkin kalau gue tidur, rasa pusing itu akan hilang dengan sendirinya. Ah iya, lebih baik gue tidur sekarang juga.
Sebisa mungkin gue beranjak, gue sedikit merayap di dinding untuk menjaga agar tubuh gue tidak jatuh.
Perlahan gue meraih gagang pintu dan mencoba membuka nya, namun selalu saja gagal.
"Anjing. Kok gak bisa di buka sih?" gerutu gue, lalu melihat nomer kamar yang tertera.
Ah, pantesan. Ini ternyata kamar orang lain, bukan kamar gue.
"Bego, ya gak bisa di bukalah. Goblog banget lo, Gus. Ini kan kamar orang."
Gue merutuki diri gue sendiri, lalu setelah itu gue merayap ke kamar asli gue. Gagang pintu udah gue pegang tinggal gye buka aja nih pintu.
Cekrek
Nah, bener kan gue salah kamar tadi, buktinya sekarang gue bisa masuk ke kamar gue.
Asik... Bisa tidur nyenyak gue malam ini.
Perlahan, gue masuk, pintu tertutup setelah gue tutup pelan.
Seperti kebiasaan gue, baju celana sepatu gue lepas, kini gue hanya mengenakan celana boxer, cuaca malam ini lumayan gerah jadi gue gak berniat memakai baju sekalipun. Cukup sulit untuk gue melepaskan itu semua mengingat keadaan gue yang sedang mabuk berat.
Tapi, ada sedikit yang aneh sama suasana kamar gue, perasaan kamar gue gak seharum ini deh? Apa gue yang lupa ya! Ah, bodo amat, yang penting gue bisa tidur nyenyak malam ini.
Perlahan gue berjalan sempoyongan ke arah ranjang. Gue langsung merebahkan tubuh gue disana, suara decitan terdengar samar-samar di telinga gue.
Gue mulai merenggangkan otot-otot gue, gue mulai mencari posisi nyaman untuk tidur tapi kok ada yang empuk-empuk gitu di balik selimut, guling kah! Atau apa? Ah bodo lah gue gak peduli.
Tapi semakin kesini gue mendengar dengkuran halus dari balik selimut, gue mengernyit heran. Masa iya guling bisa ngeluarin suara!
Karna penasaran, gue mulai menyingkapkan selimut di dekat gue.

KAMU SEDANG MEMBACA
ZONA BERANDAL ✅ [SELESAI]
Teen FictionKEBAL SERIES # 1. BASIS ( END ) ( WARNING ) 18+ Konten dewasa, bijaklah menyaring kata-kata dan adegan dalam cerita ini. Cerita ini mengandung banyak sekali kata-kata kasar dan vulgar, banyak juga adegan brutal, vulgar, di tambah hot kiss di beberap...