Kostan.
Akhirnya gue bisa kembali ke kostan gue, rindu rasanya tidur di kostan sederhana gue. Sejak kecelakaan itu gue tinggal di rumah kak Arin beberapa hari dan kostan ini gue tinggal.Setelah drama yang cukup panjang hari ini, gue akhir nya bisa istirahat.
Setelah pertemuan terakhir gue sama si Wulan tadi sore, gue dan yang lain nya langsung menuju PANCA, kita bentrok sama mereka dan lumayan tubuh gue berolahraga dikit.
Setelah ini tidak ada lagi nama Wulan maupun Alya di hati gue, gue gak peduli lagi sama mereka yang gue peduliin adalah dia yang selalu ada di samping gue kala suka maupun duka, dia yang selalu menjadi pathner gue di jalur, dia yang selow namun buas, dialah sang bidadari basis.
Skip.
Lanjut kecerita lagi bro.Jam sudah menunjukan pukul delapan malam, gue dan yang lain baru saja sampai di depan gerbang kostan. Untung nya gue numpang mandi dulu di rumah Lestari, kalau engga bisa masuk angin gue.
Terlihat suasana cukup ramai di depan kostan, gue gak tau ada apa karna beberapa hari ini gue gak tinggal di kostan.
"Gus, ada apaan sih ? Rame bener kostan lo, kayak ada yang lagi pindahan aja".
Gue mendelik ke arah si Tari "Gue gak tau, gue kan udah beberapa hari gak kesini".
"Turun aja lah, kita lihat ada apaan disana".
Ide si Gagan cemerlang, gue dan yang lain langsung turun. Sadar akan kehadiran kami, seseorang beranjak dari duduk nya lalu berjalan ke arah kami.
"Kemana aja lo, Gus ?".
Ini yang nanya kak Pram, dia mahasiswa di salah satu universitas di kota ini, sebenar nya dia juga asli kota ini tapi jarak antara rumah dan kampus nya jauh, alhasil kak Pram ngekost disini.
"Ada, gue habis kecelakaan jadi nya beberapa hari ini gue tinggal di rumah kakak gue" balas gue.
"Pantesan. Tapi lo gpp kan, Gus ? Luka lo gak parah kan ?".
"Lecet dikit gini mah gpp, gue dah biasa" kata gue sombong. Kak Pram berdecak kesal.
"Eh kak, ini ada apaan sih ? Kok rame bener, kayak yang lagi syukuran gitu" ini yang nanya si Gagan.
Pram melirik sekilas ke arah situ "Oh, ada yang baru pindah, Gus. Itu mereka lagi bikin acara selametan katanya".
"Oh, nempatin kontrakan depan kostan gue ya ?" Pram mengangguk.
Gue sedikit celingak-celinguk ke arah kostan lain "Kok masih sepi aja noh kostan ? Pada kemana kak ? Tumbenan".
Kak Pram mengikuti arah pandang gue "Oh, pada belum balik, Gus. Mungkin nanti, agak maleman, soalnya kita juga bikin acara sama mereka buat kumpul entar malem, biasa" Pram tertawa renyah.
Cih.
"Tobat kak, bukan nya ikut pengajian ini malah nambah dosa aja" komentar si Abam patut di acungi jempol.
"Canda" tawanya begitu renyah "Tapi bener deh, nanti malam kita ngumpul di atas, nongkrong-nongkrong biasa".
"Ok deh, kalau gitu gue masuk kostan dulu lah, entar kita ikutan aja nongkrong di atas" kata gue santai, kak Pram mengacungkan jempol ke arah gue.
Gue dan yang lain langsung masuk, kami juga tidak begitu menghiraukan pengajian yang lagi berlangsung di depan kostan gue.
"Tar, buatin minum dong ?" ini yang minta bukan gue loh.
"Bikin aja sendiri, lo kira gue babu lo" sungut Lestari begitu pedas.
"Ckck, dasar sodara laknat".
KAMU SEDANG MEMBACA
ZONA BERANDAL ✅ [SELESAI]
Genç KurguKEBAL SERIES # 1. BASIS ( END ) ( WARNING ) 18+ Konten dewasa, bijaklah menyaring kata-kata dan adegan dalam cerita ini. Cerita ini mengandung banyak sekali kata-kata kasar dan vulgar, banyak juga adegan brutal, vulgar, di tambah hot kiss di beberap...