Sepulang sekolah, gue bersama temen-temen gue sudah siap nyamperin tongkrongan si Guntur dan anak basis nya, gue menyuruh mereka buat bermain fair dengan tangan kosong.
Walaupun kami cuma ber 16 dan satu di antara kami adalah cewek yaitu si Tari, dia maksa buat ikut padahal gue udah ngelarang nya tapi dia bersikukuh buat ikut dan terpaksa gue iyain, huh tapi gue gak pernah gentar sedikitpun sana mereka semua, cih.
Gue tau mereka anak basis yang selalu hidup di jalur sambil menenteng sebuah senjata atau menyimpan senjata di tas nya, tapi gue yakin bahwa mereka tidak berani make tuh senjata kala ngelawan para siswa dari sekolah yang sama kayak mereka.
Jika mereka berani, sama saja mereka mau memutus lingkaran basis dengan menghabisi anak-anak baru di sekolah ini.
Gue tau itu dan gue yakin kalau itu semua mereka lakukan maka tradisi basis akan terhenti dan tidak akan ada penerus buat megang basis mereka.
Sebelum pergi kami pergi dulu ke ruang UKS buat nemuin ketiga sahabat kami yang kena tadi.
Gue lihat mereka udah pada sadar semua "Dah sadar lo semua ?" tanya gue.
"Belum, gue masih pingsan Gus" ckck dasar si Tono pake acara ngelantur segala.
"Masih ngeselin juga lo Ton, gue kira setelah kena bantai otak lo jadi waras" kata gue becanda.
"Kampret lo, anjing wajah ganteng gue jadi ancur nih Gus".
Pede gila njing "Muka lo udah ancur dari sono nya Ton".
"Sembarangan lo kalau ngomong, gue ini kembaran nya Aliando Gus".
Prettt, pingin kentut gue dengernya.
"Ckck, emang bener ya, lo emang masih pingsan Ton, buktinya lo masih mimpi kayak gini. Pake gegayaan nyamain wajah lo sama Aliando lagi, yang ada dia malu setengah kojor Ton" ledek gue.
"Sialan lo pake ngeledek gue segala, emak gue aja bilang kalau gue mirip Aliando kok".
Pffff.
Kalau Aliando denger bisa malu 100 turunan ini mah, masa muka nya yang ganteng di samain sama muka si Tono yang genteng sih. Ckck dasar.
"Emak lo bilang gitu ya karna emak lo itu gak mau kalau ampe lo nekad bunuh diri gara-gara kejujuran nya Ton".
"Sialan lo" dia malah mendengus kesal.
Ha ha ha
Gak kuat gue, ngakak anjir masa wajah Aliando yang ganteng kayak gitu di samaain sama muka si Tono yang di bawah normal, ckck suka gak nyadar diri lo Ton.
Huh, cape gue ketawa dalan hati.
"Yang lain mana Gus ?" tanya Tono tiba-tiba.
Yap, gue masuk ke sini sendirian, sementara yang lain nya nunggu di luar sambil bersiap-siap.
"Di luar, lagi pada nyiapin hati dan mental buat ngelawan si Guntur" balas gue, si Tono langsung cengo.
"Serius lo Gus ? Lo mau ngelawan si Guntur ?" tanya nya ragu, gue langsung mengangguk yakin.
"Mereka kan banyakan ? Lagian mereka pasti pada bawa BR Gus" lanjut nya.
Senyum tipis langsung terukir di bibir gue "No problem boy, one by one".
Tono masih cengo "Akh yang bener lo Gus. Anak basis mana mau satu lawan satu".
"Gue yakin dia mau, soalnya gue kan anak sekolah ini juga. Kalau dia main nya keroyokan pasti reputasi nya di jalur bakal kecoreng" balas gue yakin.
KAMU SEDANG MEMBACA
ZONA BERANDAL ✅ [SELESAI]
Teen FictionKEBAL SERIES # 1. BASIS ( END ) ( WARNING ) 18+ Konten dewasa, bijaklah menyaring kata-kata dan adegan dalam cerita ini. Cerita ini mengandung banyak sekali kata-kata kasar dan vulgar, banyak juga adegan brutal, vulgar, di tambah hot kiss di beberap...