"Permisi kak !!!".
Dih, pasti nyariin gue tuh bocah, udah hafal gue, antepin ajalah biar mereka yang ladenin.
"Wih, neng mau ngapain kesini ? Nyariin abang ya ?" ini pasti si Abam yang modus.
"Bam. Gosah modus kasihan noh mereka ketakutan liat muka lo".
"Sialan lo Gan".
Yang lain malah terkekeh ria.
"Maaf kak sebelumnya, kami kesini mau nyari yang namanya kak Gusti".
Semua langsung terdiam.
"Ada apa ?" ini suaranya Tari.
"Euh. Maaf kan, saya di suruh ketua OSIS buat minta tanda tangan nya kak Gusti".
"Buat apa ? Kamu di hukum sama mereka ?".
"I-iya kak. Katanya kak Gusti suka nongkrong disini. Jadi kami langsung kesini".
"Kalian di hukum nya berdua ?".
"Cuma aku kak, ini temen ku namanya Fani, dia di suruh kakak-kakak OSIS ngawasin aku gitu".
"Kamu tau kan, kalau semua anak baru yang minta tanda tangan Gusti pasti di tolak ?".
"Tau kak. Tapi apa salah nya mencoba, lagian aku gak mau di hukum sama mereka".
"Ya udah minta sendiri aja. Noh yang lagi rebahan di atas bangku".
Setan emang si Tari.
"Makasih".
Tap tap tap
Gue denger suara langkah kaki mendekat ke arah gue, gue yakin itu pasti mereka.
"Permisi kak !!!".
"Pergi".
"Tapi kak, aku cuma mau minta tanda tangan kakak doang".
"Pergi gue bilang".
"Ta-tapi kak, pleass aku mohon".
Ngeyel nih anak, gue gibeng juga mereka semua.
"Pleass kak... Bantuin aku".
Ye dasar, mau tidak mau gue langsung bangkit dan tentu saja langsung melotot ke arah mereka.
"Lo budeg hah ?".
Mereka langsung menegang, wajah nya langsung pucat pasi, apa gue semenakutkan itu ?.
"Gue bilang pergi ya pergi".
Seorang teman nya bahkan hampir nangis denger gertakan gue.
"Ma-maaf kak... Itu di wajah kakak ada noda merahnya".
Alis gue langsung terangkat sebelah "Ini darah temen-temen lo yang minta tanda tangan gue dan sekarang gue minta darah lo".
Mendengar itu mereka berdua langsung mundur perlahan, gue juga lihat temen-temen gue yang lain menahan tawa mereka.
"Ta-tapi kak...".
"Darah lo ngalir. Gue jamin tanda tangan gue di kertas yang lo bawa".
Dia nampak berpikir sejenak.
"Ta-tapi kak apa gak ada syarat lain gitu ? Aku rela deh ngelakuin nya".
Ye make nawar lagi nih bocah.
"Ada" kata gue bohong.
"Apa kak apa ?" dia langsung antusias.
"Lo telanjang sekarang juga".

KAMU SEDANG MEMBACA
ZONA BERANDAL ✅ [SELESAI]
Ficção AdolescenteKEBAL SERIES # 1. BASIS ( END ) ( WARNING ) 18+ Konten dewasa, bijaklah menyaring kata-kata dan adegan dalam cerita ini. Cerita ini mengandung banyak sekali kata-kata kasar dan vulgar, banyak juga adegan brutal, vulgar, di tambah hot kiss di beberap...