Follow dulu akun author!
Teriknya mentari membuat seorang bocah perempuan berparas imut itu tak henti menggerutu sedari tadi. Perutnya terus-menerus mengeluarkan suara tanpa tahu malu, pertanda sudah waktunya untuk makan siang.
Li Xinxi menyeka bulir keringat yang mengalir bak air terjun di lehernya menggunakan punggung tangannya beberapa kali. Mulutnya mencebik kesal, menatap sekelilingnya dengan tak terima.
"Mengapa bisa panas sekali disini?"
Li Xinxi tersenyum puas saat ide cerdik melintas di benaknya. Menjentikkan jarinya lalu angin mulai berhembus pelan mengarah padanya. Tak terlalu kuat, hanya sepoi-sepoi saja.
Li Xinxi memejamkan matanya menikmati sejuknya angin menerpa wajahnya. Dalam posisi berjalan, Li Xinxi bersenandung pelan dengan waspada menatap area sekitarnya.
Tak terasa sudah 15 menit ia berjalan, perutnya juga tak berhenti berbunyi. Tubuhnya kian lemas tak bertenaga.
Li Xinxi menunduk, mengelus pelan perut ratanya yang tertutup hanfu. Matanya menyorot sedih, bibirnya melengkung ke bawah tertutupi cadar hitam transparan yang ia kenakan. "Hah.. lapar sekali," ujarnya bak anjing terlantar.
Menyedihkan.
Li Xinxi mencoba menyambungkan mindlink miliknya dengan para hewan kesayangannya. Para gege tampan, nah itu dia.
"Tes tes satu dua tiga. Ayo goyang du--"
"Berisik, bodoh!"
Li Xinxi tertawa pelan mendengar balasan dari sebrang sana. Metode mindlink layaknya berbicara dengan seseorang dari jarak jauh seperti ponsel, akan tetapi ini hanya dapat dilakukan oleh orang-orang tertentu saja, tak bisa dilakukan oleh sembarangan orang.
"Tes tes.."
"Apa lagi bodoh? Tas tes ketepak!" ketus Hongshuo, lagi.
"Sabar, bang, sabar. Hongshuo sabar, pantatnya lebar. Percaya deh!"
"Bocah sialan! Akan kubakar kau saat pulang nanti! Lihat sa--"
"Woi hohong jangan berisik. Suaramu jelek sekali, menganggu telinga saja," ujar Fengxi menyerobot ucapan Hongshuo. Di sebrang sana, Fengxi membekap mulut Hongshuo tanpa tahu sang empu siap-siap untuk membakar tangannya itu.
"Woi woi! Hohong gila!Tanganku bisa hangus bodoh! Pria gila memang!"
Li Xinxi diam-diam tertawa dalam hati. Yaozong pasti tertekan di sana.
"Kalian berdua, diam atau kubunuh."
Suara berat dan dingin milik seorang pria dewasa, itu Yaozong.
"Yayao gege?"
"Ada apa? Apa kau memerlukan sesuatu atau terjadi sesuatu di sana?" tanya Yaozong terdengar khawatir.
"Tidak ada masalah serius. Hanya masalah kecil saja," ujar Li Xinxi memelan di akhir kalimat.
"Apa? Apa kau terluka disana? Apa ada yang menyakitimu? Siapa dia? Siapa? Akan kutenggelamkan kepalanya sampai mati! Sialan, tubuhnya akan ku--"
Li Xinxi sedikit jengah mendengar ucapan Lanshui yang mulai melantur dari topik. Pria bermata biru itu selalu saja overthinking dan terlalu overprotective terhadap dirinya. Bahkan mulutnya yang cerewet persis seperti emak emak.
"Tidak, gegeku sayang. Hanya saja.."
"Hanya apa? Jangan bertele-tele, bocah! Sebutkan ada perlu apa kau memanggil kami?"
KAMU SEDANG MEMBACA
Transmigration Of Psychopath Girl : Be The Goddess Of Death [Yin God]
Fantasía[ORIGINAL IMAGINATION] "The villains just want the happiness." *** [Fantasy - Adventure - Mystery - Romance] [R15+] Li Xinxi, seorang pemimpin asosiasi mafia terbengis kelas atas bernama Black Devil. Gadis muda berwajah cantik itu memiliki kisah...