Teriknya mentari membuatku merasa gerah dan kepanasan. Terlebih posisiku sedang berada di awan-awan. Kepakan sayapku yang besar membawaku terbang lumayan tinggi.
Menatap dari atas pemandangan hutan yang tidak terlihat jelas karena tertutupi pohon-pohon tinggi yang rindang. Meski terkesan mengerikan, hutan di sini cukup asri dan menyejukkan.
Merasa matahari telah berada tepat di atas kepalaku, perlahan aku mulai memelankan kepakan. Pelan tapi pasti, tetapi..
KENAPA SAYAPNYA TIBA-TIBA HILANG SENDIRI?!!
Sialan, pasti bokongku akan terasa sakit saat membentur tanah. Namun, yang terjadi kali ini sepertinya akan lebih parah.
Terjatuh dari ketinggian dengan tidak elit-nya. Bibir yang maju beberapa centi kedepan dan mencium mesra tanah lembab alias lumpur. Tidak apa jika lumpur biasa, tetapi MENGAPA INI SANGAT BAU SEKALI? Seperti kotoran hewan!
ARGHHHHH!!
Astaga, mengapa aku bisa melupakan satu hal yang penting ini? Aku kan memiliki elemen udara!
Mari tenangkan diri, mumpung tidak ada yang melihat--
"ASTAGA! WAJAHNYA MIRIP SEPERTI BABI!"
Tawa penuh ejekan terdengar sangat menusuk. Membuatku diam membeku. Jika dalam komik, sepertinya wajahku sudah digambarkan retak dengan raut seperti patung.
Tawa sialan itu telah melukai harga diriku yang sudah rendah ini. Aku takut kelepasan membunuhnya. Pahalaku sudah terlalu banyak, tidak baik menambahnya lagi.
Malu, aku menutup wajahku yang pasti sudah memerah padam. Siapa sih? Usil banget deh.
Mataku mulai berotasi menatap ke berbagai penjuru arah dan letak. Depan belakang, kiri kanan, atas bahkan bawah pun tidak luput dari pemeriksaanku. Meski tidak mungkin ada seseorang berukuran kecil seperti semut yang dapat berbicara.
Merasa sudah mengecek dengan benar, aku pun semakin dilanda bingung namun kali ini panik juga melanda.
TIDAK ADA ORANG ATAUPUN HEWAN!
Jadi, siapa yang tertawa tadi? Aku bergedik ngeri. Bulu kudukku mulai meremang, hawa dingin mulai menusuk.
Apa mungkin di hutan ini terdapat hantu?
Oh tidak, siapapun tolong aku yang lemah ini! Daku belum siap mati untuk kedua kalinya! Belum juga menyelesaikan misi balas dendam, yakali langsung dead aja. Terlebih hal yang paling tidak boleh dilewatkan sama sekali adalah...
MENCOBA BERBAGAI KULINER DI DUNIA INI!
Hoho, makanan adalah jalan ninjaku.
* * *
Li Xinxi dengan kedua alis yang ditekuk ditambah lumpur yang menempel sempurna di wajah mungilnya layaknya sedang bermaskeran, membuat sosok pria yang sedari tadi memperhatikannya sejak awal kembali melepaskan tawa. Sosok itu tertawa terbahak-bahak.
Li Xinxi ingin marah. Akan tetapi, ingin memarahi siapa? Angin begitu? Tidak ada siapapun!
Li Xinxi memejamkan matanya takut. Peluh mulai membanjiri pelipisnya, bahkan bibirnya ikut bergetar.
"S-siapa? J-jangan menakutiku, sialan!" cicitnya pelan, diakhiri makian di akhir kata. Bukan makian penuh dendam tetapi lebih seperti teriakan meminta ampun. Dasar!
Fyuh...
Tiba-tiba, Li xinxi merasakan angin berhembus di sekujur tubuhnya, terutama lehernya.
Hembusan dingin semakin menerpa lehernya yang terekspos, membuat bulu kuduknya otomatis berdiri tegak. Li Xinxi meringis sekaligus merinding takut.
A-apa benar di hutan kematian ini ada hantunya?
Li Xinxi memejamkan matanya kuat-kuat. Menahan mati-matian rasa penasaran yang membuatnya secara tidak sadar membalikkan tubuh.
Perlahan tapi pasti, matanya ia buka secara perlahan. Beberapa detik kemudian, setelah matanya terbuka dengan sepenuhnya.
Li Xinxi terbelalak kaget. "AKHHH!!"
Tbc.
🦋 🦋 🦋
Publish : 21 Maret 2021.
Revisi : 02 Januari 2022.Written by : harumichanz
KAMU SEDANG MEMBACA
Transmigration Of Psychopath Girl : Be The Goddess Of Death [Yin God]
Fantasi[ORIGINAL IMAGINATION] "The villains just want the happiness." *** [Fantasy - Adventure - Mystery - Romance] [R15+] Li Xinxi, seorang pemimpin asosiasi mafia terbengis kelas atas bernama Black Devil. Gadis muda berwajah cantik itu memiliki kisah...