Bisa bantu follow akun author gak guys? Yok follow yuk! harumichanz Thanksss ~
"Nona, pemandian sudah hamba siapkan."
Tidak mendapatkan balasan, Muxin kembali bersuara. "Nona, ayo bangun," ujarnya pelan.
Li Xinxi merasa sedikit terusik mendengarnya, dirinya sedang tertidur dan seseorang hendak membangunkannya. Terlebih, tubuhnya serasa diguncang beberapa kali. Tidak tahukah, bahwa kasur adalah pasangan sehidup sematinya?
Tanpa melihat siapa yang membangunkannya, Li Xinxi menepis pelan kasurnya. "Eungh, diamlah. Biarkan aku tidur," ujarnya terdengar serak.
Muxin menggelengkan kepalanya heran. "Nona, anda harus bangun sekarang juga," ujarnya sekali lagi.
Li Xinxi bergumam asal sebagai jawabannya. Dirinya merasa menjadi seorang pengacara lebih baik daripada menjadi seorang pebisnis terkenal. Dirinya dapat leluasa makan lalu tidur sesuka hati. Maklum, pengangguran banyak acara.
Muxin menggoyang-goyangkan sebelah lengan Li Xinxi dengan hati-hati. "Nona, ayo bangun. Ini benar-benar penting sekali," ujarnya setengah merengek.
Li Xinxi mendesah kasar. "Aishh, ada apa?" tanyanya jengkel. Usai membuka matanya dengan sempurna, Li Xinxi memposisikan diri duduk di atas kasur, menatap Muxin penuh tanda tanya.
"Apa Nona tidak tahu?" Muxin malah bertanya balik. Li Xinxi seketika merasa gemas, gemas ingin menyayat wajahnya.
"Tidak," balasnya singkat. Muxin mengangguk seolah paham. "Pantas saja Nona terlalu santai, rupanya Nona belum mendapatkan kabar sepertinya," gumamnya pelan, tetapi tentu saja dapat didengar oleh Li Xinxi yang memiliki indra pendengaran yang tajam.
Li Xinxi merasa sedikit tertarik, sebelah alisnya naik. "Kabar apa?" tanyanya mulai penasaran.
Muxin menelan ludahnya gugup, menatap ragu-ragu tuannya. "Tapi, Nona janji jangan terkejut ya?" Li Xinxi mengangguk mengiyakan. "Lanjutkan saja."
Menarik nafas, Muxin segera menjawab. "Kakek anda, akan berkunjung, Nona!" ujarnya terdengar antusias.
Li Xinxi mengangguk paham. Layaknya orang bodoh, Li Xinxi baru tersadar beberapa detik kemudian. "Oh, kakek akan da--EH APA?!"
Li Xinxi menatap Muxin dengan tatapan menuntut akan penjelasan. Muxin yang paham pun mulai menjelaskannya secara singkat.
"Kakek anda, Kaisar Cho akan datang berkunjung siang nanti. Istana sedang sibuk melakukan persiapan dadakan, karena baru semalam mendapatkan kabar, Nona," ujarnya menjelaskan.
Li Xinxi mengangguk paham. Tetapi, ada satu hal yang melintas di benaknya. "Ada urusan apa Kaisar Cho datang kemari?" gumamnya bertanya.
Muxin menggelengkan kepala tanda tidak tahu. "Hamba juga tidak tahu pasti alasannya, Nona. Tetapi, dari yang hamba dengar dari para pelayan yang bergosip, kalau Kaisar Cho berniat mengunjungi putri-putrinya di sini setelah sekian lama tidak berkunjung," ujarnya setengah berbisik. Takut ada yang mendengar bahwa ia sempat menguping pembicaraan para pelayan beberapa waktu yang lalu.
Li Xinxi menatap manik hitam Muxin dengan lekat. "Kau sudah berapa lama bekerja di sini, Muxin?" tanyanya basa-basi. Akan tetapi, itu terdengar seperti pertanyaan yang mengintrogasi bagi Muxin. Penuh akan kecurigaan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Transmigration Of Psychopath Girl : Be The Goddess Of Death [Yin God]
Fantasy[ORIGINAL IMAGINATION] "The villains just want the happiness." *** [Fantasy - Adventure - Mystery - Romance] [R15+] Li Xinxi, seorang pemimpin asosiasi mafia terbengis kelas atas bernama Black Devil. Gadis muda berwajah cantik itu memiliki kisah...