Ch. 67 : Thief or Killer?

2.4K 405 616
                                    

Happy 777 followers! 💃💃

Pria berhanfu glamor duduk di singgasananya dengan deretan petinggi istana yang berada di pihaknya berkumpul di satu ruangan.

Mereka sama-sama diam, menanti instruksi dari pemimpin mereka. Pria berhanfu glamor yang terlihat masih muda dan segar itu memiliki gelar yang lebih tinggi dari sekumpulan orang-orang lainnya.

Putra Mahkota Cho, putra sulung sekaligus pewaris tahta pertama yang akan mengambil alih Kekaisarannya Cho apabila Ayahnya -- Kaisar Cho turun tahta ataupun meninggal.

Pria berwajah sangar dengan sedikit bulu-bulu halus di atas mulutnya itu masih setia dengan raut datarnya. Aura yang ia pancarkan membuat siapapun bertekuk lutut di bawahnya. Akan tetapi, tentu saja auranya masih kalah jauh dari Ayahnya, layaknya langit dan bumi.

Salah satu dari sederetan orang itu berdehem kaku sebelum akhirnya angkat suara. "Kaisar Cho dikabarkan sedang dalam perjalanan kembali. Apa yang akan Pangeran lakukan?" tanyanya memelan di akhir kata.

Putra Mahkota Cho masih diam tidak bersuara. Hal itu membuat para petinggi istana mulai was-was dan menyiapkan mental. Mereka tidak tahu apa yang pemimpin mereka itu lakukan. Yang pasti, sungguh menantang.

"Bagaimana kondisi Permaisuri Lin?"

Pertanyaan yang ia lontarkan bak lonceng kematian. Mereka paham akan maksud dari pertanyaannya. Diam-diam mereka dapat merasakan atmosfer berubah mencekam. Tidak ada yang menjawab dan itu semakin membuat situasi kian menegang.

"Kalian semua bisu?" tanyanya dingin seolah ada sebongkah es besar menghantam dada mereka.

Mentri Long berinisiatif angkat bicara. "Maafkan kami, Pangeran. Kami hanya sedikit emmm..."

Mentri Long tidak lagi melanjutkan perkataannya saat menyadari tatapan tajam yang Putra Mahkota Cho layangkan padanya. Tatapan seakan ingin mencabiknya habis. Membuatnya lupa bernafas. Buru-buru ia menunduk dan langsung mengatur nafasnya. Astaga, hampir saja ia lupa cara bernafas saking takutnya.

Tawa Putra Mahkota Cho langsung menyadarkan lamunan mereka semua. Tidak terkecuali dengan Mentri Long yang merasa jantungnya hampir meloncat keluar.

"Kalian pikir aku akan jahat kepada wanita yang telah melahirkanku ke dunia yang kejam ini?" tanyanya seolah mengatakan bahwa ia adalah putra terbaik sedunia. Tidak mungkin ia berniat jahat dengan ibu kandungnya.

Akan tetapi, spekulasi itu harus musnah saat ucapan penuh ambisi kembali terlontar dari mulutnya. Putra Mahkota Cho tertawa. Tertawa layaknya melodi kematian yang menakutkan.

Putra Mahkota Cho tersenyum miring.

"Tentu saja. Apa pun yang kalian pikirkan akan terjadi sebentar lagi," ujarnya santai. Para petinggi istana mulai berkeringat dingin. Jangan bilang, Putra Mahkota Cho benar-benar melakukannya.

Membunuh Permaisuri Lin.

"Pria tua itu seharusnya memberikan tahtanya dengan senang hati, agar putranya ini tidak perlu melakukan hal kotor lagi."

Putra Mahkota Cho bangkit dari singgasananya disusuli oleh para petinggi yang langsung berdiri dengan serentak menciptakan irama menegangkan.

"Persiapkan semuanya sekarang."

* * *

Kaisar Cho beserta rombongannya melewati hutan yang biasa terkenal angker dan dirumorkan tempat persembunyian para perampok yang selalu merampas barang bawaan siapapun yang melewati wilayah mereka.

Transmigration Of Psychopath Girl : Be The Goddess Of Death [Yin God]  Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang