Transmigration Of Psychopath Girl : Be The Goddess Of Death [Yin God]

Ch. 72 : Pernikahan Politik

Hadiah buat yang feb kemarin ultah, tapi authornya malah ngilang. naudiannirwana_9f Meski telat, happy birthday ya! 🎉🎉

Para tamu undangan dari berbagai Kekaisaran berkumpul di satu area. Area khusus untuk para tamu melihat prosesi sakral yang segera dilaksanakan secepatnya.

Prosesi dilaksanakan di luar ruangan yang atapnya ditutupi dengan tirai kain berwarna merah. Banyak hiasan pita berwarna merah yang dipajang sebagai dekornya. Nuansa serba merah itu membuat siapapun merasa kagum. Pernikahan. Hal sakral yang dilakukan oleh sepasang kekasih. Tetapi, apa yang akan terjadi apabila sepasang kekasih itu tidak saling mengenal sebelumnya?

Liiu Xiumei dan Pangeran Ketiga Zhang Yishu. Mereka akan menikah hari ini. Lebih tepatnya pernikahan politik antar kekaisaran. Pernikahan yang menguntungkan kedua belah pihak.

Tetapi, banyak dari bangsawan lain yang merasa penasaran alasan dibalik diadakannya pernikahan politik ini.  Terkesan terlalu mendadak, tidak seperti pernikahan politik lainnya yang disiapkan setidaknya sebulan sebelum acara.

Banyak rumor beredar, desas-desus bertebaran layaknya angin yang tertiup kencang. Rumor mengatakan bahwa Putri Liiu Xiumei dikabarkan sebagai salah satu korban dari perbuatan hina yang sering Pangeran Zhang Yishu lakukan di luaran sana. Tiap hari keluar masuk rumah bunga dengan banyak wanita yang menempel layaknya lintah.

Tingkahnya dikabarkan seperti lelaki bejat yang suka mempermainkan hati para gadis dan wanita bermodalkan wajah tampan dan rayuan manisnya. Tidak sedikit gadis yang ia hancurkan masa depannya. Tetapi, tidak ada yang tahu pasti kebenarannya. Bisa saja itu hanya rumor yang sengaja disebar luaskan dengan tujuan tertentu. Rumor tidak selamanya salah, dan begitu pula sebaliknya.

Para pangeran dan putri dari berbagai kekaisaran turut hadir bersama keluarga mereka. Tampil semenarik mungkin untuk mengait lawan jenis. Baik putri ataupun seorang pangeran sekalipun berpenampilan semewah mungkin untuk menunjukkan status mereka.

Kaisar dan beserta haremnya juga tidak lupa hadir memeriahkan. Para istri dari seorang kaisar ternama berkumpul di satu meja sembari mengobrol ditemani teh dan banyak kudapan. Ah, lebih tepatnya saling melemparkan umpan satu sama lain. Mereka saling menusuk lawan mereka dengan kata-kata penuh sindiran halus. Menunjukkan ketidaksukaan lewat senyum manis. Drama istana yang indah.

Berbeda dengan orang-orang berpangkat yang saling bercengkrama satu sama lain dengan maksud tersembunyi dibaliknya, Putra Mahkota Liiu Jiangzhen sendiri hanya duduk tenang di singgasananya yang langsung berhadapan dengan para tamu yang berkumpul.

Dirinya merasa tidak perlu berbasa-basi dengan mereka — para anjing penjilat, lebih baik ia duduk tenang sembari menunggu anggota keluarganya yang lain hadir semua.

Matanya menatap datar segerombolan putri yang tersenyum malu-malu menatapnya. Tentu saja karena dirinya yang terlihat mencolok dan berkharisma. Tatapan setajam elang yang membuat siapapun takut  dan aura yang ia pancarkan membuat orang tidak sadar tunduk padanya. Meski masih berstatus Putra Mahkota, para rakyat Kekaisaran Liiu yakin seribu persen bahwa penerus selanjutnya yang akan menjadi Kaisar ialah Putra Mahkota Liiu Jiangzhen menggantikan Kaisar Liiu.

Banyak putri yang menaruh rasa dan kagum pada pria sedingin es dan sekejam tirani itu. Pesonanya memang tidak dapat disepelekan. Membuat siapapun sampai lupa diri, terlena dengan ketampanannya.

Putri Mahkota Liiu Lianhua diam-diam mengepalkan tangannya, merasakan perasaan cemburu luar biasa yang seharusnya tidak dirasakan seorang adik kepada kakaknya sendiri. Kakak laki-lakinya terlalu tampan hingga banyak putri yang menunjukkan rasa suka mereka secara terang-terangan.