Ch. 09 : Transmigration?

18.8K 1.9K 65
                                    

“Biasakan untuk follow dan vote sebelum membaca!”

...

[°🦋by : harumichanz🦋°]

...

Di kawasan dengan perpohonan besar yang menjulang tinggi sehingga tak ada setitik cahaya pun dapat menerobosnya membuat kawasan tersebut gelap gulita.

Gadis kecil bersurai putih keperakan berlari dengan tertatih-tertatih menyentuh sebelah lengannya yang robek.

Hanfu putih yang ia kenakan telah berubah warna menjadi merah sedikit kehitaman lantaran terkena noda darahnya yang tak kunjung berhenti.

Beberapa saat yang lalu, gubuk kecilnya dihancurkan oleh beberapa pria bertubuh kekar dengan pakaian aneh mereka. Tempat tinggal satu-satunya yang mereka miliki dihancurkan hingga hancur begitu saja menyisahkan puing-puing jerami.

Gadis itu terpisah dengan ibundanya saat sedang dikejar oleh para pria berbadan kekar itu. Entah apa salah yang mereka miliki pada sekumpulan orang asing tersebut. Mereka bukan hanya berniat menghancurkan rumah mereka, melainkan ingin membunuhnya bersama ibundanya.

Beberapa jam terlewati, ia terus berjalan menelusuri jalan yang sedikit licin itu. Mata merah darahnya sesekali melirik belakang untuk memastikan tak ada seorang pun yang mengikutinya.

Deru nafasnya terdengar jelas karena terlalu lelah berjalan. Darahnya juga perlahan berhenti mengalir. Menghela nafas pelan, ia mulai duduk di salah satu batang pohon dengan tertatih.

Bruk..

"Hah, ini mengerikan sekali. Aku takut, apakah ibuku selamat?" lirihnya pelan.

Cairan bening perlahan mengenang di pelupuk matanya, bersiap untuk tumpah. Dalam sekali kedipan mata, genangan air itu perlahan turun bersamaan disusuli isakan demi isakan kecil.

"Hiks.. Ibu.. Aku takut," gumamnya pelan. Mata merah darahnya tak henti-hentinya melirik sekitar untuk memastikan dirinya aman di sana.

Matanya beralih melirik lengannya yang berdarah lalu menyentuh punggungnya yang robek cukup besar menampakkan dagingnya.

"Aku memohon agar ragaku digantikan oleh jiwa lain. Aku ingin semua dendamku dapat terbalaskan," lirihnya untuk terakhir kali.

Tak kuasa menahan sakit disekujur tubuhnya, membuat mata itu perlahan tapi pasti menutup dengan sempurna.

Degup jantungnya juga berhenti bersamaan dengan deru nafasnya yang tak kembali terdengar.

Gadis kecil itu tewas.

Meninggalkan dendam yang belum terbalaskan.

🦋🦋🦋

[Warning 18+]

Di sebuah kekaisaran besar, dimana salah satu letak singgasana ditempati oleh seorang pria berwajah cukup tampan bergelar Kaisar.

Pria itu, Kaisar Liiu duduk di singgasana kebanggaannya sambil menyeruput teh racikan dari seorang wanita dengan pakaian kurang bahan dengan belahan dada yang tampak sebagian.

Tak hanya pakaian yang tak sopan, perilaku dan dandannya juga terkesan rendahan. Astaga, wanita itu lebih cocok menyandang status wanita penggoda dibanding gelar aslinya, Permaisuri dari Kekaisaran Liiu. Permaisuri Wei Qionlin.

Kaisar Liiu meminum tehnya dengan perlahan. Matanya tak henti mencuri pandang ke arah belahan dada yang terlihat menggoda di matanya.

"Ada apa denganku?" pikirnya mencoba mengontrol dirinya.

Transmigration Of Psychopath Girl : Be The Goddess Of Death [Yin God]  Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang