Hola! Author up nih! Yuk ramaikan! Maap ya telat up hehe... Moga suka part ini! Bantu tandai typo dan sejenisnya ya! Oh ya, sekalian dong follow akun author nih! Thank you ya! 💞 harumichanz
Mentari mulai terbenam di ufuk barat pertanda waktunya bulan untuk berada di langit bertaburan bintang. Jamuan makan siang berjalan dengan cukup lancar, Kaisar Zhang seolah memihaknya dengan membuat Kaisar Liiu sedikit terpojok. Meski sebenarnya ia tidak perlu rasa empati dari pria tua itu.
Li Xinxi baru saja menyelesaikan mandinya dengan esensial beraroma vanilla dengan potongan citrus segar pengganti kelopak bunga. Tubuhnya terasa rileks dan menenangkan saat berendam di pemandian pribadinya. Rasa lelah yang belakangan ini membebaninya sedikit terangkat.
Hidup di istana bak dirinya sedang berada di medan perang. Di satu sisi, ia diberi kemewahan sebagai seorang putri, di sisi lain, ada pihak lain yang iri dan mencari cara untuk mencelakainya.
Tadi sore seorang pelayan dari dapur istana mengantarkan jatah makan untuknya dan Muxin. Mungkin mereka pikir ia akan menghabiskan makanan itu karena piring dan mangkuk yang mereka berikan selalu bersih saat pelayan yang bertugas mengembalikannya ke dapur istana.
Andai saja mereka tahu bahwa Li Xinxi tidak pernah memakannya melainkan membuangnya ke tong sampah. Dirinya tidak bodoh untuk tidak menyadari bahwasanya ada racun yang terdapat di dalamnya.
Terhitung dua hari ia mengalaminya. Tetapi, ia belum juga berniat melakukan apapun. Biarkan saja mereka bertindak sesuka hati mereka. Hitung-hitung sebagai hadiah pemakaman mereka.
Muxin menyiapkan hanfu sederhana berwarna hitam polos dengan kain cukup tebal, berpikir Nonanya akan kembali duduk di dahan pohon seperti biasanya sebelum akhirnya pergi tidur.
Li Xinxi langsung saja menerima hanfu itu dan langsung mengenakannya menutupi hanfu tipis berwarna putih yang melilit tubuh mungilnya.
"Nona ingin duduk di dahan pohon maple lagi?" tanya Muxin sembari membantu Li Xinxi membenarkan tali yang melilit di pinggang bocah perempuan itu.
Li Xinxi menggelengkan kepalanya dengan pandangan ke arah pinggangnya yang sudah terlilit tali kain dengan sempurna lalu menatap Muxin yang cukup tinggi darinya.
"Tidak. Aku ingin berjalan-jalan di luar istana," balasnya santai.
Muxin membulatkan matanya. "Tidak boleh, Nona! Nona bisa terkena masalah apabila keluar malam-malam! Nona itu masih bocah! Tidak baik untuk seorang bocah pergi seorang diri!" serunya khawatir.
Li Xinxi terkekeh. "Apa yang perlu kau takutkan, Muxin? Aku bisa menjaga diriku baik-baik. Jika ada seseorang yang ingin mencelakaiku, aku pasti akan membawakan kepala mereka ke hadapanmu saat itu juga," ujarnya tanpa dosa.
Muxin ingin sekali membantahnya, tetapi melihat tatapan tajam yang Nonanya berikan, niatnya untuk membujuk Nonanya agar tidak pergi pun harus sirna.
Li Xinxi mencari cadar hitam transparan lalu mengaitkan talinya ke belakang kepalanya. "Ingin menitip apa? Hitung-hitung hadiah karena kau membantu dramaku tadi saat siang," tanyanya sembari menaik turunkan alisnya.
Muxin langsung menggelengkan kepalanya dengan tegas. "Hamba hanya ingin Nona kembali dengan selamat tanpa luka sedikit pun. Hanya itu yang hamba inginkan, Nona," ujarnya bersungguh-sungguh.
Li Xinxi tersenyum tipis di balik cadarnya. "En. Aku akan kembali secepatnya. Jika tidak, mungkin aku akan pulang sedikit terlambat. Kau tidak perlu menungguku dan tidurlah lebih awal, Muxin."
Lalu, setelah itu Li Xinxi menghilang bersamaan dengan angin yang menerpa. Muxin tidak terkejut melihat kehebatan Nonanya, ia juga tahu bahwa bocah perempuan itu memiliki lebih dari satu elemen.
Barusan, Li Xinxi menggunakan elemen anginnya yang membawanya secepat cahaya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Transmigration Of Psychopath Girl : Be The Goddess Of Death [Yin God]
Fantasi[ORIGINAL IMAGINATION] "The villains just want the happiness." *** [Fantasy - Adventure - Mystery - Romance] [R15+] Li Xinxi, seorang pemimpin asosiasi mafia terbengis kelas atas bernama Black Devil. Gadis muda berwajah cantik itu memiliki kisah...