"Aku tak mengenalinya."
Li Xinxi menatap remeh Selir Agung Cho. Matanya bergerak santai, melirik sekilas beberapa orang.
"Tetapi jika wanita yang Bibi maksud adalah adik perempuanmu, maka jawabannya adalah iya."
Li Xinxi melepaskan cadarnya dengan gerakan lambat. Menundukkan kepala sedikit, guna menghalau pandangan mereka sebentar. Setelah terlepas sempurna, Li Xinxi kembali mengangkat kepalanya ke atas.
Deg.
Mata phoenix hingga hidungnya yang mungil sama persis dengan mendiang Selir Cho Minli. Selir Agung Cho merasa lututnya lemas.
Li Xinxi terkekeh pelan melihat respon yang Selir Agung Cho berikan. "Bagaimana? Mirip atau tidak?" tanyanya santai.
Selir Agung Cho terdiam membeku. Jantungnya terasa sesak. Menatap sendu Li Xinxi. Baru saja hendak memeluknya, sang empu lebih dahulu bergerak mundur.
"Eits, tidak ada acara peluk-memeluk."
Selir Agung Cho yang biasanya bersikap tegas dan tak berhati kini menangis sesegukan. Hatinya merasa sakit setelah menerima penolakan secara terang-terangan.
Li Xinxi menghiraukannya, matanya beralih menatap Kaisar Liiu yang berdiri tak jauh darinya. "Bagaimana perasaan anda setelah bertemu kembali dengan putri yang anda buang, Yang Mulia?" tanyanya menyindir.
Kaisar Liiu diam-diam mengepalkan tangannya. "Bukti apa jika kau benar putriku?" tanyanya mencoba menutupi keresahannya.
Li Xinxi mengetuk-ngetuk dagunya beberapa kali, memiringkan kepalanya ke samping. Seharusnya itu terlihat imut jika dalam kondisi normal, di kondisi tegang seperti ini posenya terlihat mengerikan. Tatapannya bak menyayat musuh tanpa menyentuh.
Melihat kecantikan sekaligus keimutan tiada banding yang dimiliki Li Xinxi, Putri Mahkota Liiu diam-diam menggertakkan giginya tak terima. Bisa-bisa julukan tercantik seantero Kekaisaran direbut oleh bocah sialan itu.
"Aku harus membunuhnya," pikirnya mulai menyusun rencana jahat.
Li Xinxi tersenyum cerah. "Bagaimana jika tes hubungan darah saja sekarang. Bukankah hasilnya akan lebih jelas jika semua orang disini melihatnya secara langsung?" tanyanya meminta pendapat.
Kaisar Liiu mengangguk kan kepalanya setuju. "Baiklah, jika kau benar putriku aku akan mengembalikan gelarmu dan jika tidak, aku sendiri yang akan membunuhmu," ujarnya tegas.
Kaisar memanggil Tabib kepercayaannya untuk melangsungkan tes. Tabib bermarga Yu itu meletakkan seember air jernih yang ditaruh di atas meja kayu dibantu beberapa pelayan.
Li Xinxi sendiri masih diam memperhatikan tiap gerak geriknya. Tak menutup kemungkinan, bisa saja mereka melakukan trik curang.
"Silahkan teteskan darah anda, Nona," ujar Tabib Yu sopan.
Li Xinxi mengangguk, melukai jari telunjuknya sedikit lalu meneteskannya beberapa kali. "Sudah cukup, Nona. Silahkan giliran anda, Yang Mulia."
Kaisar Liiu juga melukai sedikit jari telunjuknya lalu melakukan hal yang sama dengan Li Xinxi. Tetesan demi tetesan jatuh ke dalam air.
Tak menunggu waktu lama, darah dari dua orang berbeda itu mulai tercampur menjadi satu. Tetapi baru beberapa detik berlalu, gumpalan darah tersebut terpisah seperti semula.
Tabib Yu menghela nafas pelan. "Maaf, Nona. Nona dengan Yang Mulia Kaisar tidak ada hubungan darah."
Li Xinxi diam-diam tersenyum miring. Tampaknya ada yang ingin bermain-main dengannya. Tidak ingin dirinya kembali ke tempat asalnya. Matanya bergulir menatap satu persatu anggota keluarga yang hadir. Mereka sama-sama mengerutkan dahi bingung, terkecuali Putra Mahkota Liiu Jiangzhen dan Putri Mahkota Liiu.
KAMU SEDANG MEMBACA
Transmigration Of Psychopath Girl : Be The Goddess Of Death [Yin God]
Fantasi[ORIGINAL IMAGINATION] "The villains just want the happiness." *** [Fantasy - Adventure - Mystery - Romance] [R15+] Li Xinxi, seorang pemimpin asosiasi mafia terbengis kelas atas bernama Black Devil. Gadis muda berwajah cantik itu memiliki kisah...