Sorry for late update :'
°°°
Sejak kebohonganku dalam mengartikan kata, hidupku tak pernah tenang. Apakah ini karma? Atau, jangan-jangan dosaku sudah terlalu banyak makanya si om pedo satu itu selalu mengekoriku?
Astaga, tolong aku. Aku sudah mencoba berbagai cara untuk keluar dari istana yang katanya miliknya.
Dari memanjat tembok, udah tingginya tak ketulungan eh.. malah jatuh dan berakhir ketahuan. Sempat juga aku mencoba berteleportasi, eh.. om pedo malah menggenggam tanganku secara tiba-tiba lalu mematahkan sihirku.
Ia menyuruhku untuk tinggal lebih lama dengannya yang katanya sebagai bayaran telah berani meninggalkannya? Astaga, saiton tampan itu sepertinya sudah tak waras, menahan bocah di bawah umur itu namanya penculikan.
Ah, aku penasaran dengan perkembangan dari mafia perdanaku di dunia asing ini. Terhitung sudah tiga hari aku tak kunjung pulang sesuai janjiku pada mereka.
Tok.. Tok..
Aku mengetuk pintu berwarna hitam di hadapanku dengan perlahan.
"Masuklah," sahut seseorang dari dalam.
Aku melangkahkan kakiku menuju pria jangkung yang sedang sibuk dengan berbagai perkamen yang berjejer tinggi layaknya gunung di atas meja kerjanya.
"Kau sibuk?" tanyaku basa-basi.
Ia mengalihkan pandangannya padaku. Seketika tatapan kami bertemu, tapi tunggu dulu.. Ia tak tidur semalaman karena mengerjakan ini semua? Kantung matanya tampak jelas menghitam dan sedikit keriput.
"Tidak, kok. Ada apa istri kecil mengunjungiku? Apakah merindukanku?" Pria jangkung itu menatapiku dengan intens. Tangannya sibuk membereskan perkamen-perkamen yang menumpuk.
Meski awalnya merasa aneh, namun sebutan 'istri kecil' sudah tertanam di otak kecilku.
"Tidak. Aku hanya ingin memberimu ini," Aku berjalan mendekatinya, lalu menaruh secangkir teh chamomile yang masih panas di mejanya.
Ah, aku membuatnya di dapur istana bersama pelayan-pelayan di sini.
Awalnya mereka ragu mengijinkanku untuk berada di sana bersama mereka.
'Nona tak perlu berada di tempat kotor ini bersama kami. Biarkan kami saja yang membuatnya,' itu kata mereka.
Aish, menjengkelkan sekali. Apakah aku ratu mereka? Bos mereka? Atasan? Tidak. Tidak sama sekali.
Aku hanyalah seorang korban penculikan oleh pria tampan yang merupakan atasan mereka. Mereka memanggilnya 'Yang Mulia'.
Entah apa statusnya di istana asing ini, akan tetapi itu bukan urusanku. Yang harus kulakukan saat ini adalah kabur dari sini dengan cara apapun termasuk membuatkan teh untuk menarik simpati si penculik.
"Kau yang membuatnya?" tanyanya terdengar tak suka. Mata merahnya menatapku dengan intens. Aku dapat merasakan suasana menegangkan di sekitarku.
Aku memberanikan diri untuk menatap matanya. Meski sama-sama berwarna merah darah, namun entah bagaimana, miliknya lebih berbahaya. Membuat siapapun yang bertatapan dengannya merasakan perasaan takut dan aneh yang mendalam.
Aku mengangguk pelan. "Iya, aku yang membuatnya. Apakah ada yang salah dengan itu?" tanyaku heran.
Aku sudah berbaik hati membuatkannya teh agar dapat rileks meski sejenak dari pekerjaannya yang menumpuk. Entah pangkat apa yang ia miliki hingga memiliki perkerjaan yang begitu banyaknya.
"Aku sudah berpesan padamu sebelumnya untuk diam saja di kamar itu. Mengapa kau tak menurutiku?" tanyanya dengan suara yang mulai meninggi. Pria itu tak menyematkan kata istri ataupun istri kecil di perkataanya. Hal itu membuatku sedikit merasakan perasaan sakit di dada.
Ada apa denganku? Mengapa dengan dadaku? Ini sakit, tapi mengapa?
Aku menunduk, mati-matian mengontrol perasaan aneh yang menjalar di hatiku.
Ini aneh, tubuhku bereaksi di luar kendaliku. Tubuhku mulai bergetar, jari jemariku mengepal dan nafasku mulai tak beraturan.
Aku.. menangis.
Apakah pemilik tubuh ini belum pernah di bentak sebelumnya?
"M—maaf. A—aku.."
Pria jangkung beriris merah itu menghela nafas kasar. Lalu, ia melangkah mendekatiku dengan langkah lebar dan tak diduga langsung memelukku dengan posisi berlutut.
"Aku hanya tak ingin kau terluka, istri."
°°°
Next di usahaiin lebih cepat up nya.
Don't forget to vote dan comment tiap part :)09 Juli 2021.
KAMU SEDANG MEMBACA
Transmigration Of Psychopath Girl : Be The Goddess Of Death [Yin God]
Fantasy[ORIGINAL IMAGINATION] "The villains just want the happiness." *** [Fantasy - Adventure - Mystery - Romance] [R15+] Li Xinxi, seorang pemimpin asosiasi mafia terbengis kelas atas bernama Black Devil. Gadis muda berwajah cantik itu memiliki kisah...