『TLIW//80』

271 20 22
                                    

I'll search the universe. Until I can find you again. I won't let go, even the smallest memories. Memories engraved in the seasons. They come back. So I will find you. Because that's love. Because it's love.

"Universe"
✰ĖӾØ✰

"Universe"✰ĖӾØ✰

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Udah lega?"

Araya mengangguk begitu keluar dari kamar mandi. Kemudian duduk di samping Dheazka.

"Baru jam segini aja capek banget." Araya melepaskan high heels sepuluh centimeter yang ia kenakan. Kakinya sangat pegal karena terlalu lama berdiri menyalami para tamu.

"Sabar kali." Dheazka melepaskan kemejanya, meninggalkan kaos berwarna putih.

"Enak banget jadi kamu, kalau mau lepas baju, makainya lagi gampang. Nggak ribet kaya gaun ini!"

"Nanti aku bantuin buat makai lagi," gurau Dheazka membuatnya menepuk lengan lelaki itu.

Pintu kamar mereka diketuk, Dheazka segera memakai kemejanya kembali.

"Hayo! Lagi ngapain?!"

Araya mendorong wajah Gita menjauh, padahal baru beberapa menit acara selesai.

"Apaan sih! Pergi sana, ganggu aja lo!" Araya membanting pintu kembali mengetahui Gita hanya iseng padanya.

"HEH! INI MASIH SORE YA! PUAS-PUASINNYA NANTI MALEM!"

Araya hanya bisa menggeleng mendengar ocehan Gita.

Dheazka memanggilnya, ia meminta Araya untuk duduk di depannya. "Aku mau bicara."

"Ya udah, ngomong aja kali."

"Kita tidak akan tinggal di sini."

Araya berbalik ketika mendengar kalimat Dheazka. Ia tidak paham maksudnya.

"Kita akan tinggal di apartemenku. Aku sudah membeli semuanya, termasuk tanah dan segala yang ada."

"Terserah sih mau tinggal di mana."

Araya berbalik lagi menghadap cermin untuk melepas anting dan kalungnya.

"Kamu mandi dulu gih, daripada keburu malem nanti dingin," ucapnya ketika melihat Dheazka sedang menatapnya.

"Iya-iya."

Ketika Dheazka berjalan masuk ke dalam kamar mandi, Araya mendengus lega. Ia segera mengambil piyamanya dan ingin keluar menuju kamar mandi bawah untuk berganti. Namun sialnya, kamar Dheazka telah dikunci dari luar. Benar atau salah Araya menebak ini semua adalah ulah Gita.

Araya meletakkan piyamanya di kasur. Ia mendekati pintu kamar mandi. "Masih lama kan?!"

"Masih!"

THE LOVE I WANT ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang