『TLIW//17』

174 67 12
                                    

Penerimaan rapor di SMA Harbin tiba pada hari ini

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Penerimaan rapor di SMA Harbin tiba pada hari ini. Araya kembali senang ketika yang datang ke sekolah mengambil rapornya itu adalah papanya. Sungguh ia tak menyangka, senyumnya sejak pagi tak juga luntur.

Kata-kata yang Johnny ucapkan tadi malam, masih ia ingat betul di dalam kepalanya.

"Besok yang ambil rapor Araya, biar Papa saja. Sekalian ingin berbincang dengan kepala sekolah."

Araya tersenyum, ia melirik John yang duduk di sampingnya. Ia juga melihat Pak Bimo yang melirik kaca spion memperhatikan dirinya yang sedari tadi tersenyum. Araya tahu Pak Bimo turut senang.

Kini, Araya sudah turun dari mobil dengan Johnny. Pak Seto begitu terkejut ketika Araya datang dengan pria yang sebelumnya belum pernah ia lihat. Araya hanya tersenyum kepada satpam sekolahnya itu.

"Kelas kamu di sebelah mana?" tanya John ketika mereka sudah memasuki gedung IPS. Araya menunjuk kelas nomor dua dari ujung.

"Di sana, Pa."

Araya terkejut ketika tangan Johnny merangkulnya, rasanya begitu hangat dan ... Araya baru merasakannya setelah bertahun-tahun tangan kekar ini tak melingkar lagi di tubuhnya.

"Wah, sudah banyak yang datang." Dengan masih merangkul Araya, John berjalan memasuki kelas dan duduk di kursi yang masih kosong. Sedangkan Araya duduk di sampingnya.

"Ra, ini siapa?" tanya Erick yang dengan berbisik, laki-laki itu duduk dengan Ibunya tepat di belakang meja Araya.

Araya menghadap belakang, membalas Erick dengan sedikit berbisik juga, "Papa gue."

Dan Erick hanya menganggukkan kepalanya, tak lama setelah itu Bu Feli datang memasuki kelas.

Acara pembagian rapor berjalan dengan lancar, tinggal menunggu pengumuman juara kelas. Araya tak sabar, karena ini merupakan penerimaan rapor pertamanya di SMA Harbin.

Juga penerimaan rapor pertamanya yang diambilkan Papa.

"Juara harapan tiga diraih oleh Diandra Diana!" seru Bu Feli lantang, gadis berambut ikal itu berjalan girang ke depan kelas.

"Juara harapan dua diraih oleh Marvin Rafendra!" lanjut Bu Feli menyebutkan juara kelas.

"Juara harapan satu diraih oleh Bian Pradipta. Untuk para juara harapan, silakan berdiri di sebelah kiri."

"Dan, saya akan mengumumkan juara utama di kelas X IPS 2 ini, dimohon kepada bapak ibu supaya mendampingi siswa ketika maju di depan," ujar guru itu tegas.

"Ranking tiga, Rossa Safina."

"Ranking dua, Ericko Chandra."

Araya semakin mengeratkan kepalan tangannya. Semoga saja ia mendapat ranking satu, mengingat Erick juga saingannya sudah menempati posisi kedua.

THE LOVE I WANT ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang