"Makasih. Malam Minggu ini adalah malam yang bikin gue begitu bahagia. Meskipun gue harus bohongin orang-orang."
"Dan maaf, kalau apa yang gue lakuin ke elo malam ini justru bikin lo semakin dibenci. Tapi jangan takut, gue bakal terus jagain lo. Meskipun gue nggak selalu ada di samping lo. Sekali lagi makasih." Dheazka menatap punggung Araya yang menjauh dari rumahnya.
"Lo itu beda. Unik tau nggak? Kadang hari ini kita berantem, terus esoknya gue perhatian sama lo. Maafin gue sering mainin perasaan lo, Ra," lanjutnya sembari berjalan masuk ke kamar. Laki-laki itu merebahkan tubuhnya di atas ranjang.
Dheazka membuka handphone, ia memutar video Araya yang tak pernah bosan ia dengar. Dheazka selalu merasa tenang ketika mendengar suara lembut Araya. Sangat nikmat didengar dan membuat Dheazka ingin memainkan gitarnya untuk Araya.
I'm here alone and still dreaming about us
When I think about you I always smile in pain
Setetes air mata turun mengalir di pipi kanannya.
"Begitupun dengan gue, Ra. Gue selalu mimpi tentang kita. Dan entah kenapa, rasanya sedikit sakit. Karena lo udah bukan punya gue lagi, kita udah sendiri-sendiri. Tapi gue janji, jika takdir kita berubah, selamanya gue akan selalu di samping lo. Gimanapun keadaannya." Dheazka memejamkan matanya. Menghampiri bunga tidur yang sangat menyakitkan hatinya.
***
Erick😏
Ra, gue bisa kyud juga :)
Araya Gabrielle
Terus?
Erick😏
Mau nggak?
Araya Gabrielle
Apanya?
Erick😏
Apelnya
KAMU SEDANG MEMBACA
THE LOVE I WANT ✓
General FictionTHE LOVE I WANT || TAMAT || PART LENGKAP ✓ --- ❝Cinta yang aku inginkan, aku hanya menemukannya di dalam dirimu. Dan cinta yang kamu berikan menjadi cinta yang aku butuhkan selama ini. Tidak ada satupun orang yang mampu membuatku tertawa dan menangi...