『TLIW//30』

122 29 1
                                    

Dheazka akan menemui Bara lagi malam ini

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Dheazka akan menemui Bara lagi malam ini. Ia ingin bercerita tentang Cara yang membuat dirinya bisa luluh. Sebelumnya, ia tak pernah seperhatian ini kepada orang lain. Ini sangat berbeda dengan kepribadiannya yang cenderung tidak peduli.
Motornya terparkir di antara deretan motor lainnya. Kakinya melangkah masuk ke dalam tempat hiburan tersebut. Ia melihat Bara yang ternyata sedang menemani wanita yang duduk di depannya.

"Hei, Bara!" sapa Dheazka sambil mendudukkan dirinya di kursi samping wanita itu.

"Eh, Enzo?" Tiba-tiba wanita di sampingnya ini mengejutkannya. Baik Bara maupun Dheazka sama-sama terkejut.

"K-Kak Shei? Kenapa Kakak bisa di sini?" tanya laki-laki itu bingung. Kemudian ia menatap gelas tinggi yang berisi wiski berada di genggaman tangan kanan kakaknya, lalu Dheazka merebut gelas tersebut.

"Kakak nggak boleh minum!" ucapnya setelah merebut gelas tinggi tersebut.

"Enzo, lo kenal sama Dasha? Ini Dasha, perempuan yang waktu itu lo anter ke sini!" sahut Bara tiba-tiba. Dheazka sangat terkejut.

Jadi, malam itu, wanita yang hampir ia tabrak di jalan adalah Dasha? Dasheila Vienzi? Kakak kandungnya sendiri? Berarti, laki-laki itu sendiri yang membawa Shei ke tempat haram ini.

"Enzo, kamu nggak punya hak buat ngatur Kakak! Sekarang, mending kamu pulang!" tegas Shei, wanita tersebut menunjuk pintu keluar.

Dheazka mendesah, ia memegang kedua bahu Sheila. "Kak, dengerin Enzo. Perempuan seperti Kakak nggak boleh ada di tempat ini, pulang Kak!" ucap Dheazka sedikit meminta. Sedangkan Shei, wanita itu meneguk wiskinya lagi, membuat Dheazka langsung merebutnya.

"Enzo, kamu bisa aja bilang seperti itu. Tapi kamu sendiri? Ngapain kamu di sini?" Kini Dheazka bungkam, ia tak bisa berkata-kata.

"Bro, gue baru paham apa yang barusan terjadi," ucap Bara mengusik lamunan Dheazka.

"Maksud lo apa Bar?" tanya Shei yang tidak paham apa maksud ucapan Bara.

Bara merenggangkan otot tangannya, lalu mulai bercerita. "Mulai dari Enzo ya. Jadi, Kakak yang lo maksud selama ini itu Dasha? Lo sering banget kalau ke sini pasti cerita tentang Kakak lo. Terus, lo Sha. Lo juga sering bilang kalau lo rindu sama adik lo dan Ibu lo kan? Nah, gue sempet mikir, kalau cerita kalian itu saling berhubungan banget. Dan ternyata kalian memang kakak adik. Congrats! Kalian udah ketemu kan? Gue ikutan seneng," jelas Bara panjang lebar.

Dheazka menatap Shei, begitu pula dengan Sheila. Wanita itu juga menatap adiknya. Kemudian dua orang itu berpelukan, sangat erat seakan tak ingin terpisahkan.

"Kak Shei, mending Kakak pulang gih, Enzo mau di sini dulu sama Bara," ucap Dheazka akhirnya.

Shei mengangguk, wanita itu mengelus rambut Dheazka sebentar, lalu benar-benar keluar dari tempat tersebut.

THE LOVE I WANT ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang