Seharusnya ia tak melihat hal itu. Seharusnya ia tak mengingat kejadian itu. Seharusnya ia tak perlu menangis di tempat itu.
Tapi mengapa rasanya sesakit ini? Araya tahu sudah tidak ada hubungan di antara dirinya dengan Dheazka. Tapi ia merasa ... tidak rela.
"Araya!" Seorang gadis dengan masker hitam menutupi hidung dan mulutnya itu mendekati Araya.
"Araya, lo nangis?"
"Gita? Lo kok—oh iya, sekarang ada turnamen." Araya kembali menunduk, ia sendiri tidak tahu kenapa ia menangis.
"Kenapa lo pakai masker?" tanya Araya mengalihkan pembicaraan.
"Biar nggak kena virus. Ck, mereka kan pada nggak suka sama gue!" Gita menatap siswa-siswi yang berdiri di luar lapangan basket.
"Ah, gue ngerti. Terus, nanti lo dukung gue apa sekolah lo nih?"
"Nggak, gue nggak bisa milih! Mending gue nonton, udah diem!" Araya tertawa. Tingkah Gita selalu saja menghiburnya.
"Ya udah, gue gabung sama temen-temen dulu. Bye tukang makan!"
"Apaan, gue udah diet ya!"
"Araya, nih! Biar samaan kaya aku!" Reiga memberikan headband berwarna merah kepada Araya.
"Dih sampai segitunya!" Araya menerimanya, lalu memakainya.
"Ih, keliatan tomboi nggak sih?" Araya tertawa melihat penampilan dirinya dari layar handphone.
"Nggaklah, masa pakai headband doang dibilang tomboi. Kamu tuh cantik sayangkuuu!" Reiga merangkul Araya menuju lapangan kembali.
"Ehem ehem!"
"Sasha, fotoin kita dong!" Karena melihat Sasha yang berdeham di depannya, laki-laki itu langsung mengulurkan handphone kepada Sasha.
Dalam hati gadis itu menggerutu. Apa Reiga tidak peka jika dirinya cemburu? Padahal, jauh-jauh hari kemarin, Reiga sudah lumayan dekat dengannya.
"Eh, apaan? Ini nggak jelas banget, ulang-ulang!" Reiga mengulur handphone kembali ketika melihat hasil fotonya buram.
Sasha mengulanginya. Kali ini ia memfokuskan kamera di depan Reiga. Wajah Araya sedikit terpotong.
"Loh, kok aku nggak keliatan?" Araya kecewa melihat fotonya yang terpotong.
"Ya udah, kita selfie berdua aja."
Reiga mengangkat handphone, Araya memposisikan dirinya begitu dekat dengan Reiga. Sepertinya sengaja membuat Sasha dongkol.
***
"Ternyata nanti tim putra dulu, Ra. Kamu bisa duduk dulu." Reiga meminum air putihnya, sambil menatap Araya yang membenarkan tali sepatunya.
"Jadi kita nggak bareng?"
KAMU SEDANG MEMBACA
THE LOVE I WANT ✓
General FictionTHE LOVE I WANT || TAMAT || PART LENGKAP ✓ --- ❝Cinta yang aku inginkan, aku hanya menemukannya di dalam dirimu. Dan cinta yang kamu berikan menjadi cinta yang aku butuhkan selama ini. Tidak ada satupun orang yang mampu membuatku tertawa dan menangi...