*kilas balik
Sampainya di depan pintu ruangan bossnya itu, Gulf mengetuk pintu itu lalu membuka pintu itu perlahan.
"Permisi.." Ucap Gulf
Bodoh! Kenapa aku tidak bertanya nama si boss sih? -batin Gulf merutuki kebodohannya.
"apa mau mu?" suara itu mengintrupsi Gulf
Deg
Suaranya, suara bossnya itu sangat dikenalinya. Suara dingin itu persis sama seperti sosok yang di kenalnya Ntah itu orang yang sama atau bukan. Pasalnya orang itu tak menampakkan wajahnya karna membalikkan badannya.
"Maaf, tuan saya ingin memberikan laporan transaksi." kata Gulf ragu
"saya sudah mengatakan banyak yang salah, jika kalian tidak berpikir cerdas tentang hal segampang ini, bisa hancur perusahaan ini. Jika laporannya ini masih salah, kalian semua saya pecat." ujarnya tegas dan tak ada nada bercanda disana
Benar saja suara itu persis sama dan dari balik kursinya juga terlihat sedikit jas dan juga sepertinya sama dengan yang kekasihnya gunakan.
"kemarikan laporannya." perintah sang boss
Saat itu juga sang boss membalikkan badannya beserta kursi yang didudukinya. Menampakkan wajahnya dan memperlihatkan wajah tampan dan penuh intimidasi di wajahnya.
Sang boss terkejut sekaligus terpesona dengan sosok yang berada di depannya saat ini. Tentu dia terpesona, kapan dia tidak terpesona melihat kekasihnya yang saat ini berada di hadapannya sedang mengantarkan laporan yang sejak tadi ditolaknya.
Gulf membulatkan matanya, "hah.."
"kana.." Mew tak terlalu terkejut lagi, dia menormalkan wajahnya menjadi seperti biasa.
"Mew, kok bisa?" tanya Gulf bingung
Kali ini memang bukan kemauan Mew, bukan juga rencana Mew. Dia juga tidak pernah mencari tau tentang tempat magang Gulf. Tapi takdir mengatakan lain, Gulf yang malah memilih magang di perusahaan Mew. Urusan anak magang, bukan urusan CEO, mungkin CEO hanya menyetujui tapi tidak ikut menyeleksi ataupun ikut tau tentang anak magang. Jadi, di pastikan Mew tidak ada sangkut pautnya tentang magang Gulf.
"kamu nanyak aku?" ujar Mew
"yaiyalah, kamu pasti tau aku magang disini kan?" tanya Gulf penuh selidik pada wajah Mew.
"kanaku sayang, sini duduk dulu." seru Mew seraya menepuk pahanya. Dan memang dasar Gulf yang manja, masih marah tapi mau aja disuruh duduk di paha Mew. Dia meletakkan berkas itu kemudian duduk berhadapan dengan Mew.
Bukan tidak ada kursi, bukan! Mew tak semiskin itu sampai tak ada kursi di ruangannya itu. Tapi memang dia ingin Gulf duduk di pahanya dan sang anak magang itu mau saja.
"sumpah aku gak tau." ucap Mew setelah Gulf duduk di paha Mew.
"bohong! Buktinya kamu disini." ketus Gulf
"kamu sendiri larang aku buat cari tau. Kalau memang aku mau, kenapa aku membiarkanmu disini sampai jam 9 malam." ujar Mew yang tentu saja membuat Gulf berpikir sejenak.
"ya, mungkin saja itu permainanmu agar aku tidak tau bahwa ini perusahaanmu." cicit Gulf yang membuat Mew geram
Mew itu punya batas kesabaran, kalau saja dia tak cinta Gulf, kalau saja Gulf bukan kekasihnya. Sudah diangkatnya Gulf sekarang juga lalu di jatuhkannya ke lantai dasar melalui balkon yang ada diruangannya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Life With Devil ( mewgulf ) S1 segera dibukukan
Romance21+ (MATURE CONTENT) Gulf adalah seorang pria sederhana yang di tinggalkan orangtuanya karna meninggal. Bukan suatu kebetulan, dia bertemu dengan mew sang devil yang ingin membalaskan dendam pada orang tuanya dengan menyiksa gulf. Mew menyuruh orang...