LWDs2-48

4.3K 372 41
                                    

🪓mohon maaf jika ada yg typo ya 🔫

"Nghhh.." suara lenguhan terdengar ketika kedua mata indah milik lelaki manis itu terbuka sedikit. Ingin digerakkannya tubuh indahnya itu namun sedikit sulit karna tangan besar nan kekar sedang menimpanya saat ini. Ya tangan itu menimpanya, lebih tepatnya melingkarkan tangannya, memeluk pada tubuh lelaki tersebut. siapa lagi kalau bukan tangan milik suami Devilnya. Masih pantaskah di sebut devil melihat lelaki kejam yang sudah tak kejam lagi padanya sangat lembut saat ini. Hanya padanya, bukan dengan orang lain.

Lelaki manis itu pun mengerutkan keningnya, merasakan sesuatu yang basah dan menjempit pada putingnya. Matanya pun langsung mengarah ke bawah tepat pada posisi putingnya. Dilihatnya Mew, sang suami masih setia menghisap puting tersebut Tanpa melepasnya. Ntah lah, mengapa dia sangat nyaman seperti itu.

Gila! Mew Suppasit emang sudah tidak waras karena menghisap puting Gulf hingga pagi bahkan dalam tidurnya. Hal yang tak pernah di lakukannya.

Di elusnya kepala suaminya itu, berharap suaminya itu terbangun. Namun bukannya terbangun, bak bayi besar, Mew malah kembali menghisap puting tersebut membuat suara ringisan keluar dari mulut Gulf.

"MEW SUPPASIT!!" Bentak Gulf membuat Mew terkejut dan akhirnya terbangun dari tidurnya seraya melepaskan puting Gulf yang sudah sangat memerah dan bengkak. Gulf pun langsung menyentuh nipplenya untuk memastikan lagi.

"Awwhh." Perih sungguh terasa di area nipplenya membuatnya perlahan menutup bajunya agar nipple dan perutnya tertutup.

"Kamu kenapa menjerit? Sangat berisik Kanawut." Ujar Mew membuat Gulf melotot tak percaya. Bahwa Mew memanggilnya dengan 'Kanawut' hal yang jarang Mew sebutkan.

"Sakit! Kamu sudah tidak waras menghisap ini sampai membengkak." Keluh Gulf dengan suara yang sedikit meninggi. Mew tak menanggapi, dia malah memeluk Gulf yang akhirnya di dorong oleh Gulf sendiri hingga tubuh besar itu sedikit menjauh.

"Kanawut!" Mew terkejut dengan sikap Gulf yang tiba-tiba mendorongnya.

"Kana! Kamu harusnya memanggilku Kana! Tidak terima jika bukan Kana." Ujar Gulf yang langsung melipat tanganya di depan dada. Mengerucutkan bibirnya, bukannya kelihatan kesal, Gulf justru kelihatan lucu.

"Baiklah. Kenapa? Yang mana yang sakit, Kana sayang. Aku obati ya." Kata Mew dengan lembut namun di abaikan oleh Gulf. Dia kesal pada Mew. Tidak apa-apakan kesel dengan suaminya sesekali, dia juga tak ingin menahan diri untuk tidak marah. Lagian yang dilakukan Mew juga cukup membuat Gulf emosi di pagi hari.

"Kana." Panggil Mew dengan suara yang masih cukup lembut.

"Aku mau turun aja, aku obati sendiri aja." Ujar Gulf kesal dan dia pun turun dari tempat tidur lalu berjalan menuju tempat tidur anaknya. Dilihatnya kedua anaknya itu sudah membuka mata indahnya. anak kembarnya sudah bangun karena pipis di popoknya, membuat Gulf tersenyum dan berpikir jahil saat ini.

"Anak papa pipis ya, sebentar ya, daddy yang akan mengurus kalian dan mengganti popok juga alas Archie juga Nattha." Ujar Gulf dan sedetik kemudian berbalik untuk memerintahkan Mew mengurus anak-anaknya, namun di belakangnya sudah ada Mew yang akan memeluknya.

"Sayang, jangan marah, maaf ya." Ucap Mew sebelum Gulf membuka suara untuk menyuruh Mew membersihkan pipis sang anak. dia memeluk Gulf cukup erat dan menyembunyikan wajahnya pada ceruk leher Gulf.

"aku tidak marah, asal kamu jangan menghisap nipple aku sampai pagi. ini sakit Mew, kamu boleh memintanya setiap hari sebelum tidur asal jangan berjam-jam yang membuat aku sampai merasakan sakit." ujar Gulf dengan nada yang masih kesal.

sejujurnya, Mew tau hal ini akan terjadi tapi dia tak perduli dan hanya mengikuti nafsunya yang sangat menginginkan nipple Gulf untuk di hisapnya. bahkan tak hanya nipple, Mew juga menghisap bibir Gulf namun tak terlalu lama hingga tak menimbulkan bengkak.

Life With Devil ( mewgulf ) S1 segera dibukukanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang