special part 3 (🔞)

3.2K 237 51
                                    

"Alex!!! Axel!!! Archie!! Kesini kalian semua!" Suara besar dari sosok lelaki manis itu langsung membuat ketiga pemuda tampan itu keluar dari kamarnya masing-masing.

"Sayang.." bukan hanya ketiga lelaki itu yang keluar, seluruh penjaga yang mendengar sosok lelaki manis itu serta sang suami yang berperawakan tegas juga ikut mendatangi dirinya.

"Mew jangan sentuh aku." Ketusnya pada sang suami ketika sosok Mew menyentuh lengannya.

"Kamu tau, aku tidak bisa di perintah oleh siapapun jadi biarkan aku menyentuhmu." Ujar Mew. Bahkan dalam keadan wajah sang suami manis itu sudah marah, Mew masih dengan senangnya memeluki sang suami dari belakang dan menciumi tengkuknya.

"Papa ada apa?" Tanya sang kakak tertua pada sang papa.

"Ada apa? Masih bertanya? Tidak bisakah kalian peringati adik kalian itu? Tidak bisakah kalian hancurkan perusahaan film yang memproduksikan film yang di perankan adik kalian?!" Ujar Gulf dengan nada yang cukup tinggi. Sekalipun mereka tak pernah mendengar sang papa marah seperti ini. Papa yang mereka kenal adalah sosok papa yang lemah lembut. Jika sudah seperti ini pasti hal yang terjadi pasti tidak baik-baik saja.

Mew yang masih setiap memeluki Gulf hanya membiarkan Gulf marah pada ketiga anaknya itu. Bahkan sedikitpun niat membela mereka tidak ada.

"Apa yang kalian tunggu? Haruskah daddy yang bertindak?" Kali ini Mew yang membuka suara dengan nada intimidasinya.

"Tidak daddy, kami akan mengurus semuanya. Kalau boleh tau, nattha dimana ya pa?" Tanya Alex sang papa dengan rasa berani.

"di mobil." ketus sang papa.

"kalian nasehati adik kalian itu, papa pusing lihatnya. jika papa tak datang kesana, ntah bagaimana nasib adik kalian itu." lanjut Gulf.

"baik pa." jawab ketiga anak Mew dan Gulf itu kemudian berlalu pergi untuk menemui adiknya itu.

Kini tinggal Mew dan Gulf juga beberapa pengawal yang akhirnya di perintahkan Mew untuk kembali pada tugasnya.

"Sayang..sudah jangan marah lagi. Cerita sama aku, ayo kita ke kamar." Ujar Mew pada Gulf

"Mew..."lenguh Gulf membuat Mew tersenyum lalu mengelus pipi suaminya itu.

"Iya sayang aku paham, tidak apa-apa. Ayo ke kamar, mau aku gendong?" Tanya Mew membuat Gulf mengangguk.

Gimanapun Gulf marah, manjanya tetap saja sama pada Mew. Lihat lah dia saat ini di gendong ala koala oleh Mew. Di lingkarkannya tangannya di leher Mew dan kakinya di pinggang Mew lalu di letakkannya kepalanya di ceruk leher Mew.

"Mew ayo jalan." Ujarnya

"Cium dulu." Seru Mew membuat Gulf memicingkan matanya untuk menatap Mew lalu mencium bibirnya. "Sudah, ayo jalan." serunya dan kembali meletakkan wajahnya pada ceruk leher Mew.

Mew pun akhirnya menuruti permintaan suaminya itu. Dia berjalan sambil menggendong Gulf menuju kamar. Sampainya di kamar, Mew langsung meletakkan Gulf perlahan di atas tempat tidur, kemudian dia ikut menyusul ke atas tempat tidur.

"Sini." Mew menepuk lengannya, mengisyaratkan Gulf harus tidur di lengannya.

"Mew aku kesal, rasanya aku ingin membunuh orang-orang yang ada disana." kata Gul dengan geram.

"kenapa tidak di bunuh saja." ujar Mew sambil memainkan rambut Gulf yang sudah mulai memanjang.

"ih.. Mew tidak tega aku membunuh mereka."

"lihat lah, kamu jadi kesal sendiri kan?" seru Mew, kini dirinya Menciumi lengan Gulf dengan lembut.

"Aku kesal tapi tidak bisa melakukan hal seperti membunuh. dan Mew.. tadi aku memarahi Nattha, aku takut Nattha benci aku karna memarahinya." Gulf tak sanggup jika anak perempuannya itu marah padanya.

Life With Devil ( mewgulf ) S1 segera dibukukanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang