LWD2 - 29

6.2K 756 149
                                    

Mew terjatuh tepat di depan pintu ruang kerjanya dengan wajah pucat dan badan yang sudah di penuhi darah. Albert, Gerald dan Daniel yang melihat Mew berada di lantai langsung membawa tuannya itu ke dalam mobil untuk menuju rumah sakit. Wajah mereka bertiga saat membawa Mew sungguh sangat khawatir.

Saat sampai di rumah sakit, Dokter Gabriel yang sudah di telfon saat mereka di jalan tadi langsung menangani Mew. "Tuan Mew bertahan! Sepertinya dia sudah sangat kehabisan darah." Ujar Gabriel.

Mau sekuat apapun Mew, jika darahnya terlanjur banyak yang keluar dia pasti akan lemah. Dia akan susah menahan rasa sakit pada tubuhhnya.

Gabriel pun segera membawa Mew pergi keruang IGD, Mew yang hampir menutup matanya, perlahan tersadar dan menghentikan tindakan Gabriel untuk berbicara pada Albert.

"Albert.. ji-jika te-terjadi sesuatu p-padaku, katakan p-pada Ka-na a-aku me-mencintainya. S-sangat cinta dia. A-aku tidak pe-pernah selingkuh ba-bahkan s-sekalipun tidak!" Ujar Mew yang kesadarannya sudah hampir habis saat ini. Bahkan disaat dirinya sudah hampir mati, dia masih mengingat Gulf.

"Tuan Mew saya tau anda kuat." Kata Albert

"Jaga Alex.. dan A-axel, k-katakan p-pada mereka d-daddynya selalu sa-sayang mereka. D-daddy nya ti-tidak pernah benci mereka."Setelah mengatakan hal itu kesadaran Mew pun hilang. Mew secepatnya segera di bawa untuk diperiksa lebih lanjut.

Kini sudah Setengah jam Mew telah di tangani, namun sang dokter belum juga keluar dari ruang gawat darurat itu. Gulf juga tidak datang untuk melihat keadaan suaminya saat ini.

"Albert apa sebenarnya terjadi?" Tanya Gerald.

"Tuan Mew menusuk dirinya sendiri dengan pisau yang dibawa Gulf. Gulf membela Kaylie yang jelas-jelas salah dengan menodongkan pisau pada tuan Mew." Jelas Albert

"Tadi juga aku sempat berdebat dengan Gulf di depan ruang kerja tuan Mew, dan dia membawa sebuah berkas di tangannya." Timpal Daniel.

"Gulf kenapa? Apa yang salah dengannya?" Tanya Gerald yang masih penasaran.

"Dia salah paham pada tuan Mew, dia pikir tuan Mew membunuh wanita yang dulu mengaku dihamili tuan Mew ke media." Jelas Albert

"Hanya itu saja?" Tanya Gerald lagi.

"Sebenarnya panjang ceritanya, tuan Mew dituduh selingkuh. Nyatanya dia hanya rapat, di kantor, pulang, dan main bersama anaknya. Habiskan waktu bareng Gulf, tidak melakukan hal lain. Waktu yang dihabiskan tuan Mew hanya untuk bekerja, tak ada pernah dia memperhatikan wanita lain." Kata Albert

"Tuan Mew memang banyak sekali perubahannya, aku sadar akan hal itu. Dia selalu pulang tepat waktu, ya sesekali telat pulang karena ada meeting dengan perusahaan lain." Sabung Gerald

"Tadi juga Gulf mikirnya aku yang ikut kerjasama dengan tuan Mew membunuh wanita itu, padahal wanita itu mati saja kita tau dari media." Ujar Daniel.

"Albert." Sosok kekasihnya tiba-tiba datang di samping Albert.

"Carlen, kenapa kamu kesini?" Tanya Albert

"Kamu bilang tuan Mew tertusuk pisau, sekarang gimana keadaannya?" Tanya Carlen

"Sudah 45 menit kami menunggu dan masih belum ada kabar dari dalam." Kata Albert

"Gulf mana?" Tanya Carlen

"Sudahlah tidak perlu pikirkan dia, dia tidak mungkin datang. Penyebab semua ini dia jadi dia tak mungkin datang." Jelas Albert seraya mengelus kepala Carlen

"Tapi bukankah seharusnya dia menemani suaminya, sebencinya dia pada tuan Mew, dia harusnya ada disini." Kata Gerald.

Belum sempat menjawab pernyataan Gerald, Tiba-tiba Muiza dan Michael datang, wajah Muiza saat ini sangat merah dengan mata yang sudah membengkak. Dia terkejut dan menangis mendengar kakaknya tertusuk pisau lalu masuk rumah sakit.

Life With Devil ( mewgulf ) S1 segera dibukukanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang