"good morning." sapa Mew saat dilihatnya Gulf sudah membuka matanya sesaat setelah Mew membuka tirai agar cahaya masuk kedalam kamarnya.
"morning." balas Gulf yang bingung dengan keadaannya saat ini. "sejak kapan aku ada di tempat tidur?" tanya Gulf karna seingatnya dia tak ada jalan ke tempat tidur bahkan berniat tidur di tempat tidurnya Mew pun tak ada.
"kau lupa? Kau yang naik sendiri di atas tempat tidur."
"benarkah?" tanya Gulf sambil menggaruk kepalanya yang tak gatal karna terlalu bingung
"hmm" jawab Mew
Flashback on
Jam sudah menunjukkan pukul tiga pagi saat Mew melihat jam di ponselnya yang terletak di atas meja. Dia melihat Gulf yang tidur sangat pulas, tapi posisi tidurnya dapat mengakibatkan sakit badan di pagi hari. Jadi, dengan niat yang baik, Mew mengangkat gulf menuju tempat tidurnya. Setelah menaruh Gulf diatas tempat tidurnya yang sama sekali belum pernah di tiduri oleh siapapun kecuali dirinya sendiri, Mew segera mematikan televisinya.
Selesainya dia mematikan televisi itu, Mew berjalan menuju sisi tempat tidurnya. Dia tidur tepat di sebelah Gulf saat ini. Walau alam tak menakdirkan ada nya petir yang membuatnya dapat memeluk Gulf, tapi Mew punya caranya sendiri untuk tetap berada di samping Gulf.
Mew tau hal yang dilakukannya saat ini sungguh tak sopan, dia memeluk Gulf dengan semaunya saat Gulf sedang tidur. Tapi ya namanya juga Mew, apapun yang dia mau harus dia dapatkan. Egoisnya tetap ada walau sudah mencintai orang yang ada di pelukannya saat ini.
"aku akan mendapatkanmu, pasti!! Apapun akan aku lakukan untuk bisa mendapatkanmu Kana."
Ciuman sekilas di pipi Gulf diberikannya tanpa takut sang empunya terbangun dari tidurnya. Rasa ingin memiliki dan melindungi tiba tiba muncul di diri Mew pada Gulf.
"semua hal di tubuhmu akan jadi milikku, kana. Aku tak pernah mencintai orang sampai segila ini. Kau harus bertanggung jawab dengan perasaan ini."
Mew pun lebih mendekap Gulf dengan erat, bukannya terbangun, Gulf malah terlihat lebih nyaman di peluk oleh Mew.
Flashback off
Mew hanya tak ingin Gulf tau bahwa dia yang sebenarnya menggendong Gulf menuju tempat tidur, jadi dia memutar fakta. Sebenarnya, dia tak ingin berbohong tapi gengsinya lebih kuat daripada kejujurannya.
"maaf karna sudah lancang naik ketempat tidurmu."
"hmm" jawab Mew
"lalu kau tidur dimana?" tanya Gulf ragu
Sambil agak sedikit mengangkat wajahnya, Mew menunjuk sisi samping Gulf.
"oh" seru Gulf pelan
"kau masih betah diatas situ?" tanya Mew dengan wajah datarnya.
Gulf bingung dengan kata kata Mew, tapi beberapa detik kemudian dia paham dan langsung turun dari tempat tidur Mew.
Mew tersenyum sekilas "ayo sarapan." ajaknya
"aku boleh mandi dulu?" tanya Gulf dengan wajah ragu. Dia masih berdiri di samping tempat tidur menunggu jawaban dari Mew.
"hmm." jawab Mew kemudian.
Gulf pun segera berlari dari kamar Mew, tapi belum sempat dia keluar dari kamar, Mew menghentikan langkahnya.
"mandi disini saja, aku akan menunggu."
"t-tapi bajuku." ucapnya gagap
"pakai baju ku."
Satu hal lagi yang harus diketahui dari seorang Mew, dia tak akan pernah memberikan bajunya pada orang lain. Lebih tepatnya Mew tak akan rela bajunya di gunain oleh orang lain. Dipinjam atau diberikan, karna pikirnya kalau ingin memberikan harusnya langsung beli yang baru. Sedangkan minjam, bajunya pasti akan di kembalikan dan dia tak suka apa yang di pakai orang juga di pakainya begitu sebaliknya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Life With Devil ( mewgulf ) S1 segera dibukukan
Romansa21+ (MATURE CONTENT) Gulf adalah seorang pria sederhana yang di tinggalkan orangtuanya karna meninggal. Bukan suatu kebetulan, dia bertemu dengan mew sang devil yang ingin membalaskan dendam pada orang tuanya dengan menyiksa gulf. Mew menyuruh orang...