WARNING!! SEDIKIT 17+ HEHE
"Guten Morgan,baby." sapa Mew sambil mencium kening Gulf sesaat setelah Gulf membuka matanya.
Gulf melihat Mew sudah rapi dengan pakaian formalnya. Dia sering terpesona dengan Mew, padahal hari harinya juga melihat Mew menggunakan pakaian formal dan pakaian santai tapi Gulf masih saja terpesona akan aura dari kekasihnya itu. Aura intimidasi, intuitif, tenang, kuat, dan keangkuhan (dalam hal bisnis) menjadi satu saat melihat Mew. Pesonanya tidak tanggung-tanggung, pantas saja setiap wanita mampu bertekuk lutut dihadapannya.
"mau kekantor ya?" tanya Gulf yang sudah selesai terpesona dengan seseorang yang ada di depannya saat ini sembari bersandar di headboard.
"hmm." jawab Mew. Tak lama kemudian dia duduk di pinggir kasur samping Gulf. Mew merapikan seuntai rambut Gulf yang bebas mengenai mata Gulf. "kamu sarapan disini aja ya?!"
Suara Mew lembut tapi Tatapan matanya tajam, Gulf tau itu kalimat perintah yang harus dituruti dan tak ada bantahan. Tapi kalimat perintah yang dikatakan Mew tak berpengaruh untuk Gulf
"aku ingin sarapan dibawah, sekalian lebih mengenal adikmu." kata Gulf dengan nada merayu Mew
"sudah aku katakan jangan dekat dia, aku tak ingin kamu tergoda olehnya."
Gulf menghembuskan nafasnya.
"aku tak akan tergoda olehnya. Kan ada kamu yang jadi tujuanku." seru Gulf sembari tersenyum dan menatap Mew dengan menggerlingkan matanya lucu.
Lemah banget Mew, please..
Jangan jadi manusia lemah, tinggal tunjukin jiwa intimidasi mu...
Gak bisa, matanya terlalu menggoda. -Mew berdebat dengan dirinya sendiri.Mew hampir kehilangan kendali saat melihat Gulf yang terlihat lucu dengan wajah baru bangun tidurnya dan mata yang dapat melemahkan hati Mew.
"Mew.. Mew.. Kenapa diam?" tanya Gulf sembari menggerakkan lengan Mew.
"hmm.. Kalau kamu mau sarapan di bawah, ayo bareng aku. Bisa jalan?" tanya Mew yang khawatir akan kekasihnya. Walau wajah Mew datar, tapi di lubuk hatinya dia sangat khawatir dengan keadaan Gulf yang masih merasa perih di bagian hole nya.
"akan aku usahakan jalan deh."
Gulf turun dari tempat tidur bersamaan dengan Mew yang ikut berdiri. Mew menggenggam erat tangan Gulf untuk membatunya berdiri. Masih perih, itu yang dirasakan Gulf. Ternyata melakukan sex pertamanya sangat menyulitkan sekaligus menyenangkan. Menyulitkan dalam hal Gulf susah untuk jalan kemana pun dia ingin. Menyenangkan, karna terus dapat perhatian dan di gendong oleh Mew terus menerus.
"kamu kalau gak bisa, mending makan di sini aja deh. Jangan sampai aku hukum kamu ya karna gak nurut sama aku." mew memasang wajah kesalnya tapi masih dengan nada lembut tidak terlalu mengintimidasi Gulf
Gulf pun lebih mendekat ke arah Mew, karna posisinya saat ini mereka sudah berdiri, Gulf menghadap Mew lalu mengalungkan tangannya pada leher Mew kemudian menyatukan hidung mancung mereka. Mew, hanya menerima perlakuan Gulf. Dia hanya penasaran apa yang akan dilakukan Gulf selanjutnya.
"hukum aku, Daddy. Bawa aku keruangan mu yang penuh dengan hal hal memuaskan."
Shit~
Kalau saja Mew tak akan bekerja, kalau saja Mew tak bisa mengontrol birahinya, demi apa pun Gulf akan mendapatkan hal yang dia mau. Demi apa pun, Gulf akan melihat sisi lain dari Mew suppasit saat berhubungan sex di ruangan itu. Demi apa pun, Gulf akan merasakan sensasi panas, sakit dan sesak dalam bersamaan.
Bukan Mew tak ingin, hanya saja belum waktunya Gulf merasakan itu, Belum waktunya Mew melihat Gulf menangis kenikmatan saat berhubungan intim dengannya. Masih awal, dan dia belum mau Gulf melihat sisi iblisnya. Mew takut melukai hati kekasihnya itu lagi, jadi dia lebih baik bermain aman dengan hanya berhubungan sex di dalam kamarnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Life With Devil ( mewgulf ) S1 segera dibukukan
Romance21+ (MATURE CONTENT) Gulf adalah seorang pria sederhana yang di tinggalkan orangtuanya karna meninggal. Bukan suatu kebetulan, dia bertemu dengan mew sang devil yang ingin membalaskan dendam pada orang tuanya dengan menyiksa gulf. Mew menyuruh orang...